PADANGLAWAS (Waspada): Ratusan tukang Beca di Kabupaten Padanglawas (Palas) antre akibat Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang semakin sulit, baik solar maupun pertalite.
Pantauan Waspada, Jumat (9/9) dari sejumlah SPBU di Kabupaten Palas, kenderaan antre untuk mendapatkan BBM bersubsidi, terutama para tukang beca.
H. Puli Parisan Lubis, Anggota DPRD Palas dari PKS menolak keras kebijakan pemerintah atas kenaikan BBM Bersubsidi karena berdampak langsung ke masyarakat.
Bahkan diperkirakan bila situasi ini berkepanjangan akan memperuncing masalah, menambah penderitaan rakyat. Harga-harga kebutuhan semakin naik dan tidak sebanding dengan BLT yang diberikan pemerintah.
Apabila pemerintah tetap bertahan dengan kebijakan terkait kenaikan harga BBM bersubsidi ini, bukan tidak mungkin akan mendorong semakin tingginya angka kemiskinan.
H. Puli berharap pemerintah agar mencabut kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Sebaliknya pemerintah meningkatkan pengawasan BBM bersubsidi yang lebih ketat.
Seperti Kabupaten Padanglawas, pemerintah setempat lebih ketat melakukan pengawasan terhadap SPBU dalam menyalurkan BBM bersubsidi. Apalagi mengingat di daerah ini banyak beroperasi perusahaan perkebunan besar.
Sebelumnya Kadis Koperasi UMKM dan Perindag Kabupaten Padanglawas, Gojali SE akan bekerjasama dengan Polres Palas dalam melakukan pengawasan penyaluran BBM bersubsidi sejumlah SPBU yang beroperasi di Padanglawas.
Sehingga mulai 1 Oktober 2022 ini akan efektif berlaku pelarangan SPBU menjual BBM bersubsidi sembarangan. Dan bagi SPBU yang menjual BBM bersubsidi secara ilegal bisa dipidana. (a30/B)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
