Scroll Untuk Membaca

HeadlinesSumut

Ratusan Warga Perlanaan Tuntut Pangulu Batalkan Pengukuran PT. KAI

Ratusan Warga Perlanaan Tuntut Pangulu Batalkan Pengukuran PT. KAI
Ratusan warga memprotes pangulu yang menandatangani surat pengukuran lahan yang diklaim milik PT. KAI di Nagori Perlanaan. (Waspada/ Agusdiansyah Hasibuan)
Kecil Besar
14px

SIMALUNGUN (Waspada): Pengukuran lahan di Nagori Perlanaan, Kec. Bandar, Kab. Simalungun oleh PT. KAI yang ditandatangani oleh Pangulu Perlanaan Tri Jaka, diprotes keras warga. Ratusan warga menyerbu Kantor Pangulu, Rabu (19/6).

“Saya sudah tinggal di Perlanaan ini sejak tahun 1953, belum ada lagi stasiun di sini, tidak pernah ada sejak zaman itu batas tanah PJKA atau PT. KAI, bahkan kami bayar PBB puluhan tahun, ada juga yang punya sertipikat hak milik dari BPN,” ujar Parlan, 75, warga Huta 5.

Parlan dan ratusan warga yang berkumpul di Kantor Pangulu Perlanaan terlihat sangat emosi atas pemasangan plang oleh PT. KAI di kawasan pemukiman warga yang sudah puluhan tahun berdiam di sana.

Dalam pertemuan itu dihadiri Kepala Stasiun Perlanaan H Sitepu, Camat Bandar Tagon Sihotang, Pangulu Perlanaan Tri Jaka, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Pangulu Perlanaan Tri Jaka menyampaikan, plang yang saat ini berdiri, berbeda saat pengukuran yang dia ikuti. “Saya menyesalkan mengapa saat mengukur saya diajak, tapi saat pemasangan plang saya tidak dilibatkan, saya minta maaf, karena menandatangani surat itu, itulah kesalahan saya tidak merembukkan dengan warga,” ujar Tri Jaka di hadapan warga.

Lahan yang dipasang plang dengan tulisan milik PT. KAI ini menurut warga meliputi Huta (dusun) 3, 4, 5 dan 6.

Kepala Stasiun Perlanaan H Sitepu dalam pertemuan ini sempat memicu emosi warga yang menyebutkan status postingan warga di sosial media bisa berdampak hukum.

Warga yang emosi meminta Sitepu untuk tidak mengancam warga dengan persoalan hukum.

Dijelaskan oleh petugas PT. KAI lainnya bahwa tujuan pengukuran ini adalah untuk pendataan asset PT. KAI.

Kericuhan warga yang tidak puas dengan jawaban petugas PT. KAI dan Pangulu, ditengahi oleh Camat Bandar Tagon Sihotang yang mendinginkan warga agar tidak emosi.

“Dalam waktu dekat akan kita lakukan sosialisasi kepada warga terkait masalah ini,” ujar camat.

Wargapun membubarkan diri dengan tertib dan mengharapkan agar masalah ini jangan merugikan warga yang sudah puluhan tahun bermukim di sana. (a17.b)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE