EkonomiSumut

Ratusan Warga Unjuk Rasa Tolak Konversi Teh Ke Sawit

Kecil Besar
14px

SIMALUNGUN (Waspada): Penolakan terhadap rencana konversi tanaman teh ke kelapa sawit pihak PTPN 4 Kebun Bah Butong, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, terus bergulir. Ratusan warga menggelar aksi unjuk rasa di halaman gedung DPRD Simalungun di Pamatangraya, Rabu (22/06/2022) siang.

Kedatangan massa tergabung dalam Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun (Himapsi) di gedung rakyat tersebut menolak rencana konversi tanaman teh ke kelapa sawit oleh pihak PTPN 4 Kebun Bah Butong. Massa datang membawa spanduk berukuran besar dan kecil, sembari berorasi dengan menggunakan pengeras suara.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
(Waspada/Hasuna Damanik).

” Kami masyarakat, pelajar dan mahasiswa menolak tegas adanya konversi tamanan teh ke kelapa sawit di areal PTPN IV Kebun Bah Butong dan Sidamanik,” teriak Dedi, sambil berorasi.

Massa juga meminta Bupati Simalungun agar tidak memberikan rekomendasi izin terkait konversi tanaman teh ke sawit.

Dikatakan, sudah banyak warga menderita akibat peralihan tanaman teh ke kelapa sawit di Simalungun. Contohnya warga di Panei Tongah, Bah Birong Ulu dan lainnya, daerahnya terdampak banjir besar setiap hujan akibat konversi tanaman teh ke sawit yang dilakukan pihak PTPN 4 Kebun Marjandi dan Bah Birong Ulu beberapa tahun silam.

” Kami tidak mau, kejadian sama akan terjadi di Kecamatan Sidamanik ketika tanaman teh diganti ke sawit. Ini jadi pembelajaran, karenanya kami menolak adanya konversi tanaman teh ke sawit yang dilakukan PTPN 4 Kebun Bah Butong,” cetus Dedi.

Setelah beberapa saat berorasi, para pengunjuk rasa diterima Ketua DPRD Simalungun, Timbul Jaya Sibarani, SH, MH. Menyikapi aspirasi pengunjuk rasa, Timbul Jaya secara tegas menyatakan setuju dan satu sikap dengan masyarakat, pelajar dan mahasiswa, menolak konversi tanaman sebagaimana direncanakan pihak PTPN 4 Kebun Bah Butong.

” Sebelumnya, seluruh anggota DPRD Simalungun melalui Komisi II telah menyatakan menolak rencana konversi tersebut dalam rapat dengar pendapat. Rapat tersebut dihadiri unsur pemerintah, pihak PTPN-IV dan para pangulu, dinyatakan tidak ada konversi teh ke sawit,” tegaa Timbul Jaya.

(Waspada/Hasuna Damanik).

Lebih lanjut, politisi Partai Golkar itu lebih mempertegas lagi bahwa konversi tanaman teh ke sawit tidak bisa dilakukan semena-mena, yang dimana pohon teh adalah sebagai salah satu lambang atau simbol Pemerintah Kabupaten Simalungun.

Dia juga mengungkapkan, terkait ini pihaknya akan pergi ke Kementerian BUMN untuk menyampaikan aspirasi seluruh masyarakat Kabupaten Simalungun. 

” Simbol kita itu teh, bukan sawit. Jadi kami minta dukungan dan doa dari masyarakat untuk memperjuangkan penolakan konversi ini,” tandas Timbul Jaya.

Usai mendengar penjelasan dari Ketua DPRD Simalungun, Timbul Jaya Sibarani, akhirnya para pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib.(a27)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE