SERGAI (Waspada.id): Regal Springs Indonesia (PT Aqua Farm Nusantara), perusahaan budidaya dan pengolahan ikan tilapia yang beroperasi sejak 1988, merayakan pencapaian satu dekade ekspor hilirisasi ikan tilapia sebesar 116.000 metrik ton ke Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Asia.
Perayaan ditandai dengan seremoni pelepasan ekspor di pabrik pengolahan Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Kamis (25/9/2025).
Presiden Direktur Regal Springs Indonesia, Rudolf Hoeffelman, menyebut pelepasan kali ini mencakup 113 metrik ton produk tilapia ke Amerika Serikat. Sepanjang 2025, total ekspor ke AS ditargetkan menembus 6.000 metrik ton.
“Pencapaian ini membuktikan kualitas tilapia Indonesia mampu bersaing di pasar global,” tegas Rudolf.
Ia menambahkan, keberhasilan ekspor tak lepas dari integrasi unit bisnis perusahaan, mulai dari hatchery, farming, feedmill hingga processing plant. Regal Springs telah menanamkan investasi lebih dari USD 100 juta, menyediakan lebih dari 2.000 lapangan kerja langsung, dan berkomitmen memperkuat hilirisasi untuk memberi nilai tambah lebih besar.

“Ke depan, kami akan meluncurkan program kemitraan plasma di sekitar Danau Toba untuk memberdayakan pembudidaya lokal, menjaga keberlanjutan, serta mendorong ekonomi daerah,” tambah Rudolf.
Produk utama Regal Springs Indonesia adalah fillet tilapia beku, dengan lebih dari 90 persen ekspor ke AS. Selain itu, perusahaan juga mengekspor produk sampingan seperti kulit, sisik, dan bagian ikan lainnya yang dimanfaatkan industri lain menjadi produk bernilai tambah.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, melalui Dirjen Tornanda, mengapresiasi Regal Springs yang konsisten menjaga kualitas dengan sertifikasi internasional seperti ASC, BAP, BRCGS, dan IFS.
“Keberhasilan ini bukan hanya soal angka ekspor, tetapi juga manfaat ekonomi dan sosial yang luas,” ujarnya.
Data KKP mencatat nilai ekspor perikanan Indonesia 2024 mencapai USD 5,95 miliar atau naik 5,7% dari tahun sebelumnya dengan volume 1,43 juta ton. Amerika Serikat menjadi pasar terbesar senilai USD 1,90 miliar, disusul Tiongkok, ASEAN, Jepang, dan Uni Eropa. Tilapia sendiri tumbuh 14,4% dengan AS menyerap 64,8% dari total ekspor.
Deputi BKPM Iwan Suryana menegaskan Regal Springs adalah contoh sukses investasi asing di sektor perikanan Indonesia.
Khusus di sektor kelautan dan perikanan terdapat enam komoditas utama yang didorong pengembangannya di dalam Roadmap Hilirisasi Investasi Strategis yaitu Ikan Tuna-Cakalang-Tongkol (TCT), Ikan Tilapia, Udang, Rajungan, Garam dan Rumput Laut. Dari 6 komoditas tersebut, kami memproyeksikan adanya potensi investasi sebesar USD 15,3 miliar hingga tahun 2040 mendatang.
“Hilirisasi menjadi bagian strategi pemerintah menuju pertumbuhan ekonomi 8%. Khusus perikanan, ada enam komoditas prioritas dalam roadmap hilirisasi, termasuk tilapia dengan potensi investasi USD 15,3 miliar hingga 2040,” jelasnya.
Iwan menambahkan, kolaborasi antara investor, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci untuk menjawab tantangan global dan menjaga kontribusi sektor perikanan sebagai sumber devisa negara.
“Upaya mewujudkan target tersebut bukanlah sesuatu yang mudah. Berbagai tantangan baik internal maupun eksternal tentu harus direspon dengan aktif bersama baik oleh pemerintah maupun pelaku usaha” tutup Iwan.
Dengan capaian satu dekade ekspor, Regal Springs Indonesia dinilai mampu menjadi motor penggerak hilirisasi perikanan nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemasok utama produk tilapia di pasar dunia.
Acara tersebut dihadiri Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Tornanda Syaifullah, Direktur Pemasaran KKP Erwin Dwiyana, Deputi BKPM Iwan Suryana, Direktur Hilirisasi Perikanan dan Kelautan M. Faizal, Wakil Bupati Sergai Adlin Umar Yusri Tambunan, Kadis Kelautan dan Perikanan Sumut Ir. Supryanto, serta sejumlah pejabat terkait. (id31/bs)