Rektor UM-Tapsel Muhammad Darwis M.Pd saat mewisuda salah satu mahasiswa pada Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana Ke 62 UM-Tapsel Tahun 2024, di Aula UM-Tapsel, Rabu (17/1). Waspada/Mohot Lubis.
P.SIDIMPUAN (Waspada) : Melalui Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana Ke 62 Tahun 2024, Rektor Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM-Tapsel) Muhammad Darwis M.Pd mewisuda 380 mahasiswa dari 17 program studi (Prodi) di lingkungan UM-Tapsel, Rabu (17/1).
Mahasiswa yang diwisuda tersebut terdiri dari Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia 21 orang, Pendidikan Bahasa Inggris 17 orang, PPKN 4 orang, Pendidikan Ekonomi 53 orang, Pendidikan Matematika orang, Pendidikan Biologi 6 orang, Pendidikan Fisika 3 orang, Pendidikan Kimia 3 orang.
Prodi Bimbingan dan Konseling 22 orang, Administrasi Publik 43 orang, Hukum 92 orang, Agroteknologi 85 orang, Peternakan 8 orang, Pendidikan Agama Islam 1 orang, Pendidikan Islam Anak Usia Dini 10 orang dan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 2 orang.

Wisuda yang digelar di Aula UM-TS, Jl. Sutan Moh. Arief, Padangsidimpuan dilaksanakan dalam dua sesi yakni pada sesi pertama sebanyak 185 mahasiswa yang diwisuda dan pada sesi kedua tercatat 195 orang yang diwisuda sehingga total mahasiswa UM-Tapsel yang diwisuda tersebut sebanyak 380 orang.
Putri Adelina Nasution, mahasiswa Prodi Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ditetapkan sebagai mahasiswa terbaik Wisuda Sarjana Ke 62 UM-Tapsel Tahun 2024 dengan IPK 3,99.Atas prestasinya, Adelina piagam penghargaan dari UM-Tapsel dan hadiah dari PT. Agincourt Resources.
Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana Ke 62 Tahun 2024 itu dihadiri Kepala LLDikti Wilayah I Sumut Prof.Drs.Saiful Anwar Matondang, MA, Ph, Ketua PWM Sumut Prof.Dr. H. Hasyimsyah Nasution, MA, Plt. Sekdako Padangsidimpuan Roni Gunawan Rambe, S.STP, M.Si dan Ketua BPH UM-Tapsel Dr. Dra. Muksana Pasaribu MA.
Rektor UM-Tapsel Muhammad Darwis M.Pd dalam sambutannya mengatakan wisuda menjadi puncak kesuksesan dari studi panjang nan melelahkan serta penuh hambatan yang dilalui oleh mahasiswa. “Momen pelantikan wisuda pun menjadi hal yang saklar, karena semua perjuangan suka duka selama berkuliah terbayarkan hingga tali toga berpindah ke kanan, ” kata Rektor.
Meskipun wisuda merupakan puncak dari studi, ucap Darwis, wisuda bukanlah segala-galanya dalam konteks belajar karena belajar itu sepanjang hayat (long-life education) mengingat manusia adalah makhluk pembelajar yang tidak pernah mengenal kata berhenti menuntut ilmu.
Rektor UM-Tapsel menegaskan bahwa menjadi alumni bukan berarti kita berhenti untuk menuntut ilmu. Mengutip World Economik Forum yang baru-baru ini mengeluarkan The Future of Jobs Report, antara lain mengatakan bahwa semakin tinggi teknologi, banyak lapangan kerja akan hilang, tetapi lapangan kerja baru juga tumbuh.
Plt. Sekdako Padangsidimpuan Roni Gunawan Rambe, S.STP, M.Si juga mengungkapkan hal yang sama bahwa perubahan yang begitu cepat menuntut orang untuk melakukan peningkatan kemampuannya atau belajar keterampilan baru.
“Kita harus bisa melakukan adaptasi secara cepat, kita juga harus memiliki kompetensi yang diisyaratkan pada abad 21.Sesungguhnya ujian yang paling berat ialah ketika sudah berada di tengah – tengah masyarakat, dimana mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama pendidikan dengan realitas yang berkembang di masyarakat”, ucap Roni.
Kepala LLDikti Wilayah I Sumut Prof.Drs.Saiful Anwar Matondang, MA, Ph mengatakan, mahasiswa UM-Tapsel tercatat paling banyak mendapat beasiswa dari Kemenristekdikti untuk kategori mahasiswa kurang mampu yakni sebanyak 155 orang untuk semester dan 3.
Sedangkan dosen UM-Tapsel yang sudah mengantongi sertifikasi 81 orang.”Dosennya kita kasi sertifikasi dan mahasiswanya kita kasi beasiswa,” ujar Prof.Saiful Anwar Matondang,
Kepala LLDikti Wilayah I Sumut meminta agar UM-Tapsel terus meningkatkan kapasitas dosen mengingat peningkatan SDM bagi dosen sangat penting.”Dosen, ke depan harus S3, kalau mau unggul akreditasinya, kemudian lektor kepala harus ada 3.Kemudian disiapkan jadi guru besar, ” ungkapnya. (a39).