Scroll Untuk Membaca

Sumut

Relawan SPPG Geruduk Rumah Wartawan, Protes Unggahan TikTok Soal Limbah

Relawan SPPG Geruduk Rumah Wartawan, Protes Unggahan TikTok Soal Limbah
Sekelompok relawan SPPG Sukajadi mendatangi rumah oknum wartawan berinisial ZH di Komplek Perumahan Dusun III, Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Senin (15/9/2025), memprotes unggahan TikTok yang diduga merugikan keberlangsungan program makan bergizi gratis. (Waspada.id/Bambang)
Kecil Besar
14px

SEI RAMPAH (Waspada.id): Belasan relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Sukajadi mendatangi rumah seorang wartawan Zuhari di Komplek Perumahan Dusun III, Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Senin (15/9/2025). Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap unggahan Zuhari di TikTok yang dianggap merugikan program SPPG.

Massa yang didominasi ibu-ibu, mendesak Zuhari untuk menghapus unggahannya dan bertanggung jawab jika program makan bergizi gratis tersebut berhenti beroperasi. “Kalau SPPG tutup, kami minta makan dari bapak,” teriak salah seorang relawan di depan rumah Zuhari.

Para relawan juga menduga Zuhari memanfaatkan isu limbah untuk mencari keuntungan melalui media sosial. Aksi sempat memanas, namun berhasil diredam tanpa adanya bentrokan fisik.

Menanggapi aksi tersebut, Zuhari menegaskan bahwa pemberitaan terkait limbah yang dikaitkan dengan SPPG telah sesuai dengan tugas jurnalistik dan undang-undang pers.

Ia menjelaskan bahwa isu yang diangkat adalah keresahan petani akibat limbah di saluran irigasi, bukan pekerja SPPG. “Jika ada pihak menilai berita hoaks, silakan tempuh jalur hukum, bukan mendesak penghapusan akun media sosial,” tegas Zuhari melalui pesan WhatsApp.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sergai, Hadi, menyatakan bahwa hasil uji laboratorium menunjukkan air limbah tersebut masih di bawah baku mutu. “Hasil lab limbah yang dimaksud masih di bawah baku mutu,” ujarnya.

Sementara itu, petani bernama Irwansyah dari Kelompok Tani Suka Mulya, menegaskan bahwa tidak ada dampak negatif dari limbah tersebut terhadap hasil panen padinya. “Yang katanya limbah dari Gedung SPPG tidak ada pengaruhnya. Per rante bisa tembus 3,5 goni,” ungkapnya.

Meski demikian, para petani tetap berharap Pemkab Sergai melalui Dinas Pertanian dapat memprioritaskan perbaikan saluran irigasi, mengingat sebagian lahan sawah masih mengandalkan tadah hujan dan pompanisasi.(id31/BS)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE