TAPSEL (Waspada): Dua vidio penganiayaan sejumlah remaja berseragam sekolah terhadap seorang nenek yang diduga mengalami gangguan jiwa di pinggir jalan raya, viral di media sosial, Sabtu (19/11/2022).
Vidio pertama, sejumlah remaja berseragam Pramuka mengendarai sepedamotor berhenti ketika melihat seorang nenek memakai mukena berjalan di pinggir jalan raya.
Dua orang berboncengan berhenti di depan si nenek dan mengganggunya Kemudian empat teman mereka yang juga berboncengan mengendarai dua sepedamotor berhenti sedikit lebih di depan.
Kemudian satu di antara yang berhenti lebih sedikit di depan itu turun dari sepedamotor dan langsung menendang si nenek hingga tersungkur ke badan jalan.
Si nenek yang menenteng plastik dan memakai mukena putih itu menjerit sembari melarikan diri. Sementara anak-anak remaja berseragam Pramuka itu tertawa terbahak-bahak memandangi si nenek yang lari.
Vidio berdurasi 13 detik itu mendapat tanggapan dari Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanaan, Mahfud MD, melalui media sosial Tweeter miliknya.
Vidio kedua, menunjukkan dua remaja berseragam OSIS Sekolah Menengah Atas (SMA) naik sepedamotor. Lalu remaja yang dibonceng membawa ranting kayu dan mangayunkannya ke tubuh nenek baju cokelat yang jalan kaki di pinggir jalan.
Di akhir vidio berdurasi 15 detik itu, seorang remaja berseragam putih tersenyum sembari menunjukkan ranting kayu yang dipergunakan untuk memukul si nenek.
Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni, usai menerima kiriman dua vidio itu, langsung bergerak cepat memerintahkan anggota mengusut tuntas dan mencari pelaku.
Sabtu (20/11/2022) malam, polisi mengamankan lima orang yang diduga terkait vidio remaja seragam Paramuka aniaya seorang nenek. Kemudian empat orang terkait video remaja seragam OSIS pukul nenek pakai kayu.
“Semua pelajar SMA di Tapsel kita amankan dan sedang memeriksa saksi-saksi. Barang bukti berupa dua HP dan satu sepedamotor dengan nomor polisi T 3350 BK,” kata AKBP Imam Zamroni.
Dalam penanganan kasus ini, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Perlindungan Anak. Juga dengan para orangtua dan okoh masyarakat.
Saat ini, personel Polres Tapsel sedang mencari si nenek yang menjadi korban. Sebab, berapa hari sebelumnya ada postingan media sosial yang menyebut si nenek itu seorang tunawisma.
Sudah beberapa hari pontang-panting tak tentu arah di sekitaran wilayah Kecamatan Angkola Timur. Sulit diajak berkomunikasi dan hanya bisa berbahasa Batak Toba. Si nenek mengaku berasal dari Parapat.
Terkait vidio viral ini, Kapolres Tapsel mengimbau kepada segenap pemuda dan pelajar agar tidak mencontoh atau melakukan perbuatan yang sama.
“Kami juga mohon agar pengguna media sosial tidak memancing konflik-konflik dalam masayarakat terkait video itu. Para pengguna media sosial, agar tidak menimbulkan hal-hal negatif lainnya,” pintanya.
Orangtua pelaku penganiayaan di vidio tersebut menyampaikan permohonan maaf kepada khalayak ramai. Mereka berjanji akan membina anak-anaknya semaksimal mungkin agar tidak mengulangi perbuatan tercela itu. (a05)