Scroll Untuk Membaca

EkonomiSumut

Rencana Konversi Tanaman Teh Ke Sawit, Warga Sidamanik Tolak Hingga Titik Darah Penghabisan

Kecil Besar
14px

SIMALUNGUN (Waspada): Meski rencana konversi tanaman teh ke kelapa sawit mendapat penolakan keras dari warga setempat, namun pihak manajemen PTPN-IV Kebun Bah Butong, Kab. Simalungun, tetap meneruskan pekerjaan kegiatan pentraktoran lahan di Afdeling I Kebun Sayur sesuai rencana konversi tanaman dimaksud.

Pihak manajemen PTPN-IV Kebun Bah Butong sepertinya tidak bergeming dengan penolakan dan aksi yang dilakukan warga Bahal Gajah dan Sarimatondang yang keberatan adanya konversi lahan dari tanaman teh ke kelapa sawit. Warga khawatir, jika tanaman teh diganti dengan tanaman kelapa sawit, maka akan terjadi kerusakan lingkungan hebat di pemukiman warga yang bertetangga dengan lahan perkebunan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Rencana Konversi Tanaman Teh Ke Sawit, Warga Sidamanik Tolak Hingga Titik Darah Penghabisan

IKLAN
Rencana Konversi Tanaman Teh Ke Sawit, Warga Sidamanik Tolak Hingga Titik Darah Penghabisan

” Tidak ada kata lain, kami tetap menolak adanya rencana konversi lahan tanaman teh ke kelapa sawit di Kebun Bah Butong,” tegas O.Simbolon, saat dihubungi Waspada, Kamis (16/6).

Dikatakan Simbolon, warga khawatir jika terjadi pergantian tanaman, dari teh ke tanaman kelapa sawit maka akan terjadi kerusakan lingkungan dan malapetaka banjir di Sidamanik. Ada contoh sebagaimana yang telah terjadi dibeberapa lokasi seperti di Panei Tongah dan Balimbingan. Sejak adanya pergantian tanaman dari teh ke kelapa sawit, dua daerah ini menjadi langganan banjir. 

” Ini yang kami tidak mau terjadi. Sudah ada contoh barang di Panei Tongah. Kalau sempat terjadi pergantian tanaman teh ke kelapa sawit di Kebun Bah Butong, maka akan terjadi malapetaka besar, banjir di Kecamatan Sidamanik,” kata Simbolon.

Terkait dengan masih berlangsungnya pentraktoran lahan oleh pihak manajemen PTPN-IV Kebun Bah Butong, warga tidak dapat melarangnya. Warga punya sikap tegas namun taat peraturan perundang undangan dan hukum berlaku. 

” Artinya kita sudah berikan warning kepada pak camat, karena pak camat mempunyai hak di kecamatan, jadi supaya pak camat menerjunkan anggotanya seperti Satpol PP untuk menghentikan kegiatan sementara,” ujar Simbolon, sembari mengatakan warga saat ini telah mempersiapkan surat resmi penolakan kepada pihak-pihak terkait, termasuk kepada pihak managemen perkebunan Bah Butong.

Rencana konversi tanaman teh ke kelapa sawit dikatakan sangat mengecewakan dan melukai hati masyarakat. Kejadian yang sama juga terjadi beberapa tahun lalu, dimana pihak manajemen Kebun Sidamanik juga berencana mengganti tanaman teh ke kelapa sawit, tetapi tidak jadi karena ditolak warga.

” Jadi tidak ada kata lain, apa yang terjadi hari ini di Kebun Bah Butong, masyarakat tetap menolak sampai titik darah terakhir,” kata Simbolon.

Rencana Konversi Tanaman Teh Ke Sawit, Warga Sidamanik Tolak Hingga Titik Darah Penghabisan
Satu unit alat berat terlihat melakukan pentraktoran dan pembersihan lahan di afdeling I Kebun Bqh Butong, Kamis (16/6).(Waspada/Ist).

Pengamatan dilapangan, Kamis (16/6), walau mendapat protes dari warga namun kegiatan pentraktoran lahan dengan alat berat terus berlanjut. Bahkan pekerjaan pembersihan lahan sudah selesai hampir 90 persen. 

Sementara, Hwin Manager Kebun Bah Butong yang dikonfirmasi Waspada, hingga berita ini dikirimkan pukul 18.05, tidak menjawab pertanyaan yang dilayangkan melalui pesan WhatsApp, sehingga belum dapat diketahui apakah pihak managemen PTPN-IV telah mengantongi izin konversi tanaman dari Pemkab Simalungun.(a27)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE