KOTAPINANG (Waspada): Ketua Umum Iklab Raya (Ikatan Keluarga Labuhanbatu Raya), Drs. H. Rivai Nasution, MM menerima cinderamata dari Bupati Labusel, Ferry Syahputra Simatupang sebagai tokoh pemekaran, pada paripurna istimewa DPRD Labusel memperingat HUT ke 17 Kab. Labusel, kemarin (21/7).
Ada 14 orang yang diundang menerima cinderamata, Rivai Nasution yang cukup aktif memperjuangkan pemekaran Labuhanbatu menjadi tiga kabupaten, yakni Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, dan Labuhanbatu Selatan, menjadi salah satunya. Ketika aspirasi pemekaran bergulir, Rivai dipercaya sebagai Sekretaris Panitia Pendukung Proses Percepatan Pemekaran Kabupaten Labuhanbatu (P5KLB) dan berjuang bersama tokoh-tokoh Iklab Raya tingkat provinsi, diantaranya Alm. H.Abd Wahab Dalimunthe, SH, Alm. H. Sahminan Pasaribu, Alm. Usman Nasution, Drs. Daudsah Munthe, MM, Drs. Ridwan Siregar, dr.Fatni Sulani, dan banyak tokoh lainnya.
Kabupaten Labusel merupakan salahsatu hasil pemekaran yang turut diperjuangkan bersama tim yang ada di daerah, seperti Alm. H. Rustam Nasution, Alm. H. Hefrin, Hrp. Alm. Zainal Harahap, Yunus Nasution, Miran Widodo, serta sejumlah nama tim lainnya.
Usai kegiatan itu, kepada wartawan Rivai mengatakan, agar bupati dan wakil bupati agar mampu berkolaborasi bersama para tokoh pemekaran dalam mengisi serta mengawal pembangunan untuk menuju Labusel yang maju juga sejahtera. Sebagai contoh kata dia, pembangunan jalan lingkar yang belum kunjung tuntas selama 17 tahun.
“Diharapkan dimasa kepemimpinan Bupati Ferry Sahputra Simatupang dan Syahdian Purba Siboro jalan ini sudah tuntas, sehingga kemacetan lalulintas di inti kota berkurang dan meminimalisir rawan kecelakaan akibat truk yang bertonasi berat melintas di inti kota melalui jalan mendaki yang rawan kecelakaan apabila truk itu tak mampu naik dan terpaksa mundur,” katanya.
Kemudian kata dia, melestarikan Istana Bahran Kotapinang sebagai ikon Labusel dan menjadi cagar budaya sesuai UU Cagar Budaya. Menurutnya, ini salah satu nilai daya saing yang dimiliki dan yang belum tentu kabupaten lain memilikinya.
“Apalagi kelak dijadikan museum kesultanan yang menyimpan barang-barang peninggalan sejarah kesultanan yang tertata rapi dan dapat dijadikan sebagai wisata heritage bagi para pengunjung dan wisatawan, sudah tentu dapat mendatangkan PAD bagi Pendapatan daerah,” katanya.
Disebutkan, Kab. Labusel sebagai daerah yang cukup subur dan dikenal sebagai daerah perkebunan dan pertanian apabila dikelola dengan baik adalah surga bagi masyarakatnya. Menurutnya, perbaikan insftrastruktur jalan harus dilakukan, agar mempermudah akses penghubung ke berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan dan kesehatan serta sarana parawisata.
“Di samping dapat merangsang para investor untuk berinvestasi ke Labusel apabila akses untuk itu berjalan bagus. Pemberdayaan putra daerah yang berkompetensi baik di struktural maupun wirausaha menjadi alternatif dan prioritas, pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi dan kurang mampu, sering berkoordinasi dengan para senior yang berpengalaman di birokrasi, akademisi, politisi dan praktisi. Saya yakin mereka siap memberikan dan membantu karena mereka juga memiliki jiwa emosional kedaerahan yang cukup tinggi demi kampung kelahirannya,” katanya.
Rivai juga mengajak mahasiswa untuk aktif melakukan seminar-seminar tentang bagaimana dan apa yang dapat dipersembahkan bagi percepatan pertumbuhan pembangunan di Kab. Labusel. (a23)