MADINA (Waspada) – Program Integrasi Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Tahun Anggaran 2021 Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dengan total nilai anggaran Rp4.8 Milyar dengan pembagian Rp600 Juta per Desa diduga jadi ajang KKN dalam pelaksanaanya bagi para pelaku dan aktor di balik berjalannya kegiatan PISEW ini
Hasil Investigasi wartawan dil apangan beberapa pekan terakhir ini terdapat banyak menyimpan teka-teki, dimana bangunan yang seharusnya diperuntukkan untuk kesejahtraan masyarakat dan meretas kemiskinan di daerah yang terpencil, malah disalahgunakan menjadi bahan untuk memperkaya diri

Seperti contoh Program PISEW Desa Tebing Tinggi Kecamatan Panyabungan Timur, terlihat di sana jalan rabat betonnya sudah tertimbun longsor dan bangunan sudah banyak yang retak, Fisik bangunan pun terlihat tidak sesuai dengan anggaran. Dan diduga kuat Ketua Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) nya turut bermain dalam pengelolaan anggaran. Dalam hal ini sangat terlihat jelas bangunan tersebut jauh dari kata standard dan layak.
Temuan selanjutnya adalah bangunan PISEW Desa Roburan Lombang, Kecamatan Panyabungan Selatan, dimana hasil temuan investigasi awak media di lapangan bahwa bangunan diduga cor lantainya hanya 1 cm sampai 5 cm dan sudah jauh dari kata layak, dimana sesuai aturan semestinya ketebalan coran harus 15 cm.

Bukan hanya itu, selain diduga tidak memakai pondasi, kuat dugaan campuran pasir dan semen juga tidak sesuai standard bangunan, terbukti hanya dengan kepalan satu tangan saja coran betonnya sudah hancur.
Tak sampai disitu, banyaknya lantai rabat yang sudah rapuh akibat kekurangan semen, sehingga dengan mudahnya lantai tersebut terkelupas sampai terlihat pada tatanan tanah di bawahnya, padahal usia bangunannya baru 2 bulan setelah selesai pengerjaan.
Sebanyak 8 titik program dana PISEW ini diturunkan oleh Pemerintah Pusat melalui Dirjen Cipta Karya yang diturunkan ke Kabupaten Mandailimg Natal meliputi Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Desa Aek Mata Kecamatan Panyabungan Kota, Desa Tebing Tinggi Panyabungan Timur, Desa Roburan Lombang, Kecamatan Panyabungan Selatan, Desa Simangambat TB, Kecamatan Tambangan, Desa Maga Dolok Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Desa Simalagi, Kecamatan Hutabargot serta Kecamatan Muara Batang Gadis
Dana fantastis sebesar Rp4,8 Milyar yang dikucurkan ini seharusnya sudah bisa membantu masyarakat terutama di pedesaan jika dipergunakan sebagaimana mestinya. Namun diduga akibat dari keserakahan dan kerakusan oknum-oknum tertentu, menjadikan bantuan tersebut sangat disayangkan karena tidak dapat dimanfaatkan masyarakat dengan sepenuhnya

APH Diharap Turun Tangan
Akibat dari pemberitaan yang muncul beberapa pekan terakhir ini terkait dana PISEW yang diduga dikerjakan amburadul, berbagai kalanganpun merespon dan tidak sedikit para pejabat memberi kecaman dan berharap agar Aparat Penegak Hukum (APH) turun tangan dalam melakukan investigasi secara langsung
Seperti tanggapan dari Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Rayon Panyabungan, Deddy Jackson kepada Waspada.id, Rabu, (16/02), meminta pihak yang berkompeten untuk segera melakukan investigasi terkait permasalahan dana PISEW ini

Menurutnya ini merupakan permasalahan yang sangat serius dikarenakan ada beberapa anggota yang telah dikorbankan oleh salah satu oknum yang tidak bertanggung jawab
“Saya mendengar ada oknum yang mencoba memanifulasi kegiatan ini, dimana ada beberapa anggota yang tedaftar menjadi anggota Tim Pelaksana Kabupaten (TPK) namun tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan ini, bahkan SK nya pun sama sekali mereka tidak tau, ini yang harus ditelusuri, ini permasalahan yang serius, saya berharap APH segera turun tangan periksa ini, kasihan mereka yang tidak tau apa-apa namun turut dikorbankan” terang Deddy
Lebih lanjut Deddy Jackson pun menegaskan jika kegiatan program PISEW ini memang program yang berkelanjutan setiap tahun, maka dari itulah banyak oknum-oknum yang mengaku menjadi penggiring dan pengarah kegiatan ini hingga memberikan intervensi kepada Camat maupun Kepala Desa
“Kegiatan ini memang sangat menggiurkan jika kita fikir-fikir, 4,8 Milyar itu bantuan yang sangat fantastis, andai jika dipergunakan sebagaimana mestinya, mungkin masyarakat akan menikmati dan terbantu perekonomiannya. Makanya tidak heran jika banyak oknum yang mengaku-ngaku turut menggiring ini, padahal ini murni bantuan Pemerintah Pusat” ungkapnya

Deddy pun berharap terutama kepada oknum yang tega mengorbankan beberapa anggota TPK yang terlibat dalam SK namun tidak tau dengan persoalan ini agar segera ditindak tegas
“Terakhir saya juga meminta kepada oknum TPK yang juga ASN di Pemda Madina, janganlah korbankan orang lain demi memuluskan semua rencana jahatmu, mereka yang tidak tau apa-apa dimasukkan dalam SK, saya mendengar keterangan langsung dari mereka jika mereka tidak tau menau persoalan ini, namun tiba-tiba sudah dimasukkan di SK PISEW, kasihan mereka nantinya jadi korban” tandas Deddy. (Cah)
Keterangan Foto Utama : Daftar Program Pisew Kabupaten Mandailing Natal Tahun Anggaran 2021. Waspada/Dok













