BATUBARA (Waspada): Rumah Produksi Bersama (RPB) cabai giling (pasta cabai) di Kabupaten Batubara memang tak dapat dipisahkan dari Koperasi Berkah Abadi Jaya. Kajian kelayakan RPB tersebut dan ide apa yang akan diusung memang dibicarakan cukup lama di koperasi bersama para pembina.
Penasehat Koperasi Berkah Abadi Jaya Kabupaten Batubara yang juga Ketua Center for Plasma Research (CPR) dan Guru Besar Universitas, Diponegoro Prof. Dr. Muhammad Nur, DEA (foto) mengatakan itu kepada Waspada, Minggu (8/12).

Perjalanan panjang ini akhirnya awal November 2024 RPB beroperasi. Sebuah industri dari comissioning sampai berjalan dengan lancar memang memerlukan waktu sinkronisasi yang agak lama. Pabrik beroperasi bertepatan dengan panen cabai sudah sangat menipis di kawasan pertanian cabai Lubuk Cuik Batubara dan sekitar. RPB belum sempat secara rutin mengawal panen raya di kawasan
Pembelian cabai dari Aceh Persoalan yang didiskusikan di koperasi hampir dua tahun lalu terjadi sudah.
Pabrik beroperasi cabai di Batubara sudah habis. Beberapa sumber cabai memang dibicarakan waktu itu. Mulai dari beberapa pusat produsen cabai di Sumut dan Aceh juga sumber cabai dari pulau Jawa pun dipertimbangkan.
Awal Desember RPB mendatangkan cabai dari tanah Rencong. Cabai merah keriting yang sangat baik. Cabai tersebut akan disimpan dalam cold room (6-10 derajat Celsius). Di dalam cold room cabai dalam keranjang basket akan disemprot dengan air dengan ozon terlarut di dalamnya.
Teknologi ozonasi yang bisa mengurangi pestisi, membunuh bakteri dan jamur. Dengan berkurangnya bakteri, jamur teknologi ozonasi dapat merendahkan kecepatan perkembangan enzyme yang bisa membuat cabai busuk. Cabai bisa bertahan sesuai dengan ritme penggilingan cabai di pabrik.
Keberadaan pasta cabai yang tahan lama sangat membantu masyarakat dan pemerintah. Harga cabai tidak bergejolak. Harga dapat dikendalikan oleh pasokan sipemedas makanan tersebut dalam bentuk pasta. Inflasi yang disumbang oleh kenaikan harga cabai dapat dikendalikan. Tim pengendalian inflasi daerah sangat berkepentingan dengan keberadaan RPB di Kabupaten Batubara.
Membeli cabai petani dengan harga pantas, sebaliknya RBP yang dikelola oleh koperasi yang beranggotakan petani cabai Lubuk Cuik ini dapat juga mengendalikan harga pembelian cabai dari anggota dan petani cabai di kawasan.
RPB yang memiliki cold room, dapat menyimpan lebih lama cabai akan sangat menguntungkan petani anggota koperasi dan petani lain di kawasan. Selain itu cabai giling yang usia simpannya 1-1,5 tahun akan menjadi sabuk pengaman pada saat panen cabai diberbagai centra produsen cabai telah berakhir. Harapan petani yang panen raya pada bulan Oktober tahun ini akan fungsi RPB nampaknya belum kecapaian.
RPB beroperasi November 2024. Kondisi di koperasi produsen Berkah Abadi Jaya perlu dipersiapkan dengan baik agar harapan para petani kepada koperasi dan RPB pada panen raya 2025 tapat tercapai.
Dalam segala hal Koperasi BAJA sedikit dari koperasi yang beruntung. Koperasi yang telah beringgungan dengan anak-anak muda berpengetahuan, komoditas cabai, komunitas petani, koperasi yang terus berbenah, teknologi, pasar yang jelas dan kontribusi kepada pemerintah dalam pengendalian inflasi dan deflasi karena cabai. Namun perlu dipahami apapun transformasi dari bahan baku ke produk pasti mengalami penyempurnaan terus menerus. Diperlukan militansi dari koperasi. (a18)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.