DAIRI (Waspada.id): RSUD Sidikalang menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya RB, pasien yang viral di media sosial setelah meninggal pada Minggu (2/11/2025). Direktur RSUD Sidikalang, dr. Mey Sitanggang, memberikan klarifikasi terkait kronologi kejadian pada Senin (3/11/2025).
“Pasien RB tiba di RSUD sekitar pukul 01.07 dengan keluhan muntah darah, demam, dan batuk yang sudah berlangsung selama tiga hari. Pasien juga memiliki riwayat penyakit hiperteroid,” jelas dr. Mey. “Setelah tiba, pasien langsung dipasangi infus, diberikan oksigen, dan obat-obatan.”
Menurut dr. Mey, pemeriksaan awal menunjukkan pasien mengalami anemia dengan kadar hemoglobin 8,6 persen. Petugas medis segera memberikan tindakan dan obat-obatan untuk menstabilkan kondisi pasien.
“Sekitar pukul 01.29, kami melakukan pemeriksaan laboratorium darah dan memberikan terapi untuk menghentikan muntah darah. Kemudian, pada pukul 01.59, dilakukan foto rontgen. Namun, sekitar pukul 05.49, pasien mengeluhkan adanya darah yang keluar dari kemaluan,” lanjutnya.
Dr. Mey menambahkan bahwa dokter IGD telah mewawancarai pasien terkait keluhan tersebut dan memberikan edukasi kepada keluarga mengenai obat-obatan yang telah diberikan untuk menghentikan pendarahan. “Kami memastikan pasien tetap dalam pengawasan dengan keadaan umum stabil hingga hasil rontgen diterima pada pukul 07.08. Semua tindakan telah dilakukan sesuai SOP.”
Berikut kronologi lengkap kejadian tersebut:
– 01:07: Pasien RB tiba di IGD.
– 01:08 – 01:13: Pemeriksaan oleh perawat, kondisi umum stabil.
– 01:14 – 01:18: Pemeriksaan oleh dokter IGD, keluhan muntah darah, demam, batuk, dan riwayat hiperteroid. Pemasangan infus, oksigen, dan pemberian obat.
– 01:29: Pemeriksaan laboratorium darah.
– 01:33: Terapi untuk menghentikan muntah darah.
– 01:59: Foto rontgen.
– 05:33: Pasien ke kamar mandi.
– 05:49: Keluhan darah keluar dari kemaluan.
– 05:50: Dokter IGD mewawancarai pasien dan edukasi keluarga tentang obat yang diberikan.
– 05:50 – 07:08: Pengawasan, kondisi umum stabil, hasil rontgen diterima.
– 07:12: Dokter IGD memeriksa kembali dan menanyakan keluhan gumpalan darah dari kemaluan yang dialami sejak dua minggu lalu.
– 08:26: Dokter IGD melapor ke dokter spesialis penyakit dalam.
– 08:37: Dokter IGD mengedukasi keluarga tentang hasil pemeriksaan dan tindakan.
– 08:40: Persiapan rawat inap.
– 08:40 – 12:08: Pasien dalam pantauan dan observasi di IGD.
– 12:08: Laporan keluarga tentang darah keluar lagi dari kemaluan.
– 12:12: Dokter IGD menghubungi dokter spesialis terkait USG.
– 13:00: Pasien tiba di VK, persiapan USG.
– 13:10: USG dilakukan, dokter menjelaskan hasil kepada keluarga.
– 13:30: Pasien kembali ke IGD.
– 13:50: Pasien dipindah ke ruang Mawar.
– 14:10: Pengecekan kembali oleh perawat dan bidan di ruang Mawar.
– 15:33: Bidan ruang Mawar melapor ke dokter spesialis penyakit dalam dan diberikan advis serta obat.
– 15:37: Bidan ruang Mawar melapor ke dokter Obgyn dan diberikan advis.
– 15:42: Bidan melapor kembali ke dokter IGD.
– 15:50: Bidan hendak memberikan obat, kondisi pasien menurun.
– 15:51: Bidan memanggil dokter UGD.
– 16:05: Dokter UGD tiba dan melakukan resusitasi.
– 16:32: Pasien dinyatakan meninggal dunia.
“Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat, kasus ini akan segera diaudit oleh Komite Medik untuk mengetahui kronologi peristiwa secara utuh dan lengkap,” pungkas dr. Mey. [***]



  
    
  
  
  









