Scroll Untuk Membaca

HeadlinesSumut

Saling Bentrok, Warga Dan Pekerja PT TPL Luka-luka

Saling Bentrok, Warga Dan Pekerja PT TPL Luka-luka
Mobil truk fire safety PT TPL bagian depannya habis terbakar pasca bentrok warga dan karyawan PT TPL.
Kecil Besar
14px

SIMALUNGUN (Waspada.id): Peristiwa bentrokan antara warga dan pihak pengamanan PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) terjadi, Senin (22/9/2026) pagi. Akibatnya sejumlah orang luka-luka, baik dari warga maupun pihak pengamanan perusahaan.

Peristiwa itu terjadi di wilayah Buttu Pengaturan, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Hengky Manalu, selaku PW Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tano, mengatakan bahwa warga yang terlibat konflik merupakan masyarakat Adat Sihaporas.

“Pemicunya perusahaan mau melakukan tanam paksa di tanah Adat Sihaporas. Warga melarang dan mencoba negosiasi, tetapi langsung diserang para pekerja PT TPL,” kata Hengky dikonfirmasi via telepon seperti dilansir Kompas.com.

AMAN Tano Batak mencatat sedikitnya 33 orang mengalami luka, terdiri 15 pria dan 18 perempuan.

Hengky menjelaskan, dari total korban itu, 10 orang di antaranya mengalami luka pada bagian kepala, mulut, dan luka lebam di bagian kepala maupun badan.

Selain korban luka, AMAN Tano Batak menerima laporan adanya kerusakan terhadap rumah, gubuk, sepeda motor, dan mobil pick-up yang dibakar.

“Hingga saat ini, warga masih bertahan di lokasi. Mereka takut ada serangan susulan,” ucapnya.

Sementara Senin (20/9) malam, Waspada.id menerima siaran pers PT TPL yang dikeluarkan Corporate Communication Head PT TPL, Salomo Sitohang.

Disebutkan aktivitas operasional di areal konsesi PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) di Sektor Aek Nauli, Desa/Nagori Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, kembali terganggu akibat aksi anarkis sekelompok orang yang melakukan penghadangan dan penyerangan dengan melempari pekerja serta kendaraan perusahaan menggunakan batu, memblokade jalan dengan kayu gelondongan dan membakar satu unit mobil operasional.

Mobil double cabin milik PT TPL sedang terbakar.tangkapan layar video

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, ketika pekerja sedang dalam perjalanan menuju lokasi penanaman eukaliptus. Sekelompok orang kemudian menghadang dan melakukan pelemparan batu yang mengakibatkan enam orang mengalami luka-luka, yaitu Rocky Tarihoran selaku karyawan Humas, tiga orang petugas keamanan bernama Saut Ronal, Edy Rahman, dan Markus, serta seorang anggota mitra bernama Nurmaini Situmeang.

Salah satu pekerja TPL yang terluka bacok. Ist

Selain itu, dua unit kendaraan operasional perusahaan turut mengalami kerusakan dan terbakar, yaitu mobil patroli security Aek Nauli dengan nomor polisi BK F 8711 HK dan mobil truk fire safety. Seluruh korban luka telah dibawa ke RSUD Parapat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Perusahaan juga telah melaporkan peristiwa ini kepada pihak berwenang untuk segera ditangani, sehingga pelaku dapat ditindak sesuai hukum dan kegiatan operasional dapat kembali berjalan normal.

Saat ini, TPL melaksanakan kegiatan penanaman, perawatan, dan pemanenan di areal konsesi sesuai dengan Rencana Kerja Umum (RKU) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang telah disetujui oleh pemerintah. Seluruh aktivitas dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku pabrik dengan melibatkan masyarakat lokal, khususnya warga Desa Sipolha dan Sihaporas.

Melalui keterlibatan masyarakat, perusahaan tidak hanya membuka lapangan pekerjaan, tetapi juga turut meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan hutan tanaman industri yang berkelanjutan.(id99)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE