TOMA, Nisel (Waspada): Sekolah Dasar (SD) Negeri 076727 Hiliamaetaluo, Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan berhasil menggelar pameran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di halaman sekolah tersebut, Jumat (31/5).
Kegiatan yang dimeriahkan dengan sejumlah atraksi dari anak sekolah tersebut diantaranya penampilan tarian sekapur sirih diiringi tarian lokal dalam penyambutan tamu tari kreasi Fame Asu yang merupakan tari kreasi kearifan lokal serta stan-stan pameran hasil karya anak didik SDN Hiliamaetaluo.
Pada pameran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tersebut memajang produk-produk makanan lokal seperti Babae yang terbuat dari kacang putih direbus lalu ditumbuk dan dimasak pakai santan kelapa, ubi jalar tumbuk, keripik pisang coklat, ubi rebus dan pernik-pernik hiasan meja dan dinding.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Selatan diwakili Kapala Bidang SD, Kornelis Duha, S.Pd dalam arahannya menyampaikan bahwa, saat ini tiga dosa besar yang mengancam dunia pendidikan.
Ketiga hal yang dimaksud yakni masalah kekerasan seksual, bullying tentang perundungan tindakan mengganggu, mengusik, atau menyakiti orang lain secara fisik atau psikis, bisa dalam bentuk bentuk kekerasan verbal, sosial, atau fisik dan Intoleran atau intoleransi sebuah paham, pandangan yang mengabaikan seluruh nilai-nilai dalam toleransi yaitu perasaan empati kepada orang atau kelompok lain yang berasal dari kelompok, golongan, atau latar belakang yang berbeda.
Kornelius Duha mengatakan dengan hadirnya kurikulum merdeka, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), menjadikan peserta didik sebagai penerus bangsa yang unggul dan produktif serta dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkesinambungan.
Visi Pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila, dengan mewujudkan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperiaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) memberikan ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter Profil Pelajar Pancasila. Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas dan mengembangkan kompetensi sebagai pendidikan yang terbuka serta untuk berkolaborasi pendidikan dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran,” ungkapnya.
Sementara Kepala SD Negeri Hiliamaetaluo Deniwati Nehe, S.Pd., MM kepada Waspada mengatakan pegelaran panen raya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai perwujudan belajar sepanjang hayat.
“Para siswa dilatih untuk memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dimana siswa berkolaborasi dalam berbagai tari seni dengan memiliki jiwa kreatif dan inovatif yang mampu memberikan solusi dari setiap kesulitan dan permasalahan hidup. Sebagai generasi masa depan dituntut agar menjaga serta melestarikan budaya budaya Nusantara dan lebih khususnya budaya lokal pada masing-masing daerah,” ujar Deniwati Nehe.
Kegiatan pegelaran atau acara P5 ini para siswa dilibatkan dan dibimbing oleh guru yang sudah diberikan tugas untuk melatih dan membimbing para siswa sesuai dengan bakat atau talenta yang dimiliki oleh masing masing siswa,dengan kreatif siswa ini maka hari ini mereka memeriahkan kegiatan P5 dengan beberapa penampilan tari, diantaranya pertunjukan tari perang.
Jika secara dini para pendidik sudah menerapkan atau memberikan edukasi tentang metode P5 kepada siswa, maka kami percaya ilmu yang diberikan dapat bermanfaat bagi siswa, karena tidak hanya pembelajaran intrakurikuler saja yang bisa dilakukan tetapi di juga di kolaborasi atau dibarengi dengan kegiatan yang dilakukan saat ini oleh SDN Hiliamaetaluo sehingga tercapainya enam komponen profil pelajar pancasila itu yakni bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, gotong royong, bernalar kristis, kreatif dan berkebhinekaan global, pungkas Deniwati Nehe.
Pada kesempatan yang sama , Yawasa Duha mewakili orang tua murid mengucapkan terimakasih atas semangat dan motivasi, yang tak kenal memberikan yang terbaik kepada anak kami menjadi anak yang berakhlak dan bermoral dalam menghadapi persaingan globalisasi saat ini, dengan hadirnya kurikulum merdeka dalam menguatkan projek penguatan profil pelajar pancasila. (A26/cbhg)