DAIRI (Waspada.id): Sebanyak 53 sekolah di Kabupaten Dairi, mulai dari SD hingga SMP, menyatakan komitmen untuk menjadi Sekolah Adiwiyata. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memperkuat peran sektor pendidikan dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan.
Kegiatan yang bertema “Hentikan Polusi Plastik” ini diwujudkan dalam Sosialisasi Program Adiwiyata Tahun 2025 di Hotel Beristra, Sitinjo, Jumat (7/11/2025). Acara ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (LH), Dinas Pendidikan, serta para guru dan tenaga kependidikan.

Staf Ahli Bupati Dairi, Anggara Sinurat, menekankan pentingnya program Adiwiyata sebagai transformasi budaya, bukan sekadar seremonial. Ia juga menyoroti peran strategis guru dalam membentuk karakter generasi muda yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
“Melalui pendidikan di semua jenjang, kita berharap lahir simpul-simpul transformasi budaya penanganan sampah. Jika di sekolah masing-masing yang hadir di sini saja hal ini bisa kita tangani, tentu sekolah lain akan mengikuti dan tak sulit untuk kabupaten kita menjadi kota yang bebas sampah. Sayangnya, jika ini tidak mulai, maka perjuangan kita akan semakin berat,” ujarnya.

Anggara juga menambahkan, “Jadi harapan saya kepada kita semua dengan kegiatan ini, kita makin sadar dan serius memberi perhatian, bekerjasama memecahkan berbagai masalah lingkungan dan mencegah timbulnya masalah baru.”
Program Adiwiyata sendiri merupakan upaya untuk mewujudkan sekolah yang berbudaya lingkungan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri LH Nomor 5 Tahun 2025. [***]












