Scroll Untuk Membaca

Sumut

Sekretaris PCNU Deliserdang: Hentikan Polemik Terkait Pernyataan Wakil Bupati Deliserdang

Sekretaris PCNU Deliserdang: Hentikan Polemik Terkait Pernyataan Wakil Bupati Deliserdang
Sekretaris PCNU Deliserdang Dr.H.Khairul Anwar, MA, M.Si
Kecil Besar
14px

DELISERDANG (Waspada): Sekretaris PCNU Deliserdang Dr. H. Khairul Anwar, MA, M.Si menilai, kekisruhan yang terjadi terkait pernyataan Wakil Bupati (Wabup) Deliserdang Lomlom Suwondo, SS yang menyebutkan bahwa Deliserdang adalah Kabupaten Nahdliyin ketika menerima aksi demo warga Al Washliyah Sumatera Utara, supaya dihentikan.

“Peristiwa ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi kita semua, khususnya masyarakat Deliserdang. Apalagi, Nahdlatul Ulama (NU) dan Al Washliyah itu saudara kandung,” kata Khairul Anwar yang dikonfirmasi waspada.id, Jumat (30/5/25) saat ia menjalankan amanah dari Pemerintah Republik Indonesia sebagai PPIH di Makkah Saudi Arabia.

Khairul yang juga Ketua DPD Keluarga Abituren Musthafawiyah Kabupaten Deliserdang periode 2018-2023, menambahkan, dari sandi keilmuan, ulama yang menjadi tokoh sentral berdirinya Al Washliyah dan NU serta Muhammadiyah, bahkan Pendiri Ponpes Musthafawiyah, sama sama murid Syaikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, ulama Indonesia dari Minang Sumatera Barat (lahir 1860 M- Wafat di Makkah 1915 M) Syaikh H.Hasan Maksum, sebagai tokoh berdirinya Al Washliyah di Medan tahun 1930.

Kemudian KH.Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta tahun 1912 dan Hadratus Syaikh KH.Hasyim Asy’ari sebagai pendiri NU tahun 1926. Sedangkan Syaikh Musthafa Husein adalah Murid Syaikh Al Minangkabawi selaku Imam Besar dan Guru Besar di Masjidil Haram pada masanya.

“Berangkat dari hal tersebutlah saya berani mengatakan bahwa NU dan Al Wasliyah itu sebagai saudara kandung. Polemik yang sedang terjadi terkait Status SMPN 2 Galang di atas tanah wakaf milik Al Washliyah sudah dijanjikan Bapak Bupati Deliserdang dr.H.Asri Ludin Tambunan akan dipelajari kembali untuk penyelesaiannya. Tentu kita menunggu tim yang ditugaskan Pak bupati untuk itu,” papar Khairul.

“Kemudian Wakil Bupati Bapak Lomlom Suwondo, saya rasa dengan keprihatinan beliau terhadap tindakan pendemo yang bisa kita lihat viral dimedsos bagaimana pendemo merobohkan Pagar Kantor Bupati, itu kurang etis dan tidak mencerminkan akhlakul karimah. Saya tahu betul bagaimana penekanan akhlakul karimah ini menjadi ruhnya pelajar Al Washliyah,” tutur Khairul, seraya menyebutkan bahwa ia juga alumni MA Al Washliyah Tembung.

Menurutnya, pernyataan Wabup Lom Lom Suwondo bahwa Deliserdang adalah Kabupaten Nahdliyin, sudah diklarifikasi dan beredar luas dimedsos.

“Sesuai pengetahuan dan pemahaman beliau, bahwa nahdliyin (bahasa Arab) dengan akar katanya nahdla bahasa Indonesianya adalah cinta damai atau bisa juga diartikan kebangkitan. Beliau menyadari hal tersebut menjadi polemik. Karena itu, beliau sudah meminta maaf, saya rasa sudah selesai dan tak usah lagi menjadi polemik. Sebab, jika terus dikaji maka tak akan ada habisnya, malah akan semakin memperkeruh suasana,” ungkap Khairul.

Tentunya, sambungnya lagi, ini menjadi pelajaran baik (Mauizhatul Hasanah), karena dari setiap kejadian pasti ada hikmahnya untuk semua, terkhusus masyarakat Deliserdang.(rin)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE