KETUA DPRD Deliserdang (DS) Zakky Shahri SH, tersenyum lebar ketika melihat Nabila Serli Talia seorang remaja penderita gizi buruk yang sudah pulang dari Rumah Sakit (RS) Umum Daerah (RSUD) Drs H. Amri Tambunan karena kondisinya telah membaik.
Kedatangan Zakky, Sabtu (11/6) di kediaman Nabila di Dusun XV Kelingan, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang dengan membawa kasur untuk Nabila, beserta susu dan makanan ringan lainnya.
“Assalamualaikum,. Assalamualaikum,’ ucap Zakky. Walaikumsalam,’ sambut Eniati 41, ibu kandung Nabila. ‘Wah,,, Bapak Nabila,” timpal Eniati.
Eniati seakan tak percaya, bila Zakky Shahri datang kembali melihat kondisi anaknya dimana Erniati merasa kepedulian Zakky yang sebelumnya membawa Nabila ke RSUD Drs H. Amri Tambunan, Senin (16/5) itu sudah sangat membantu keluarganya. Terlebih kedatangan Zakky kali ini membawa kasur yang memang sangat dibutuhkan Nabila untuk tempat tidurnya.
“Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Zakky telah menolong saya sekeluarga sampai anak saya seperti ini, bahkan sampai dirumah Bapak Zakky masih mau mengunjungi kami,” ucap Eniati dengan tetesan air mata.
Suasana pertemuan, Nabila dengan Zakky Shahri beserta Eniati pecah bahagia. Ketiganya berbalas senyuman terlebih saat Zakky Shahri menyuapkan biskuit untuk dimakan Nabila. Dengan lahap sembari tersenyum Nabila menghabiskan biskuitnya.
Atas kepedulian, Zakky Shahri, tak lupa Eniati mendoakan agar kedepannya Zakky Shahri menjadi lebih sukses lagi.
“Ya, doa saya bapak Zakky sehat selalu dan sukses terus,” harapnya.
Kisah memilukan Eniati ini bertambah, dimana sejak 2 tahun belakangan, dia menjalankan peran sebagai ibu sekaligus ayah, bagi 4 orang anaknya. Suaminya menikah dengan wanita lain dan tak pernah mau tahu kehidupan anaknya.
Karena kondisi ekonomi lemah, Eniati hanya bisa membangun rumah ukuran 3 x 3 meter dan rumah itu lebih layak disebut gubuk.
Bahan bagunannya semi permanen dan hanya beratapkan seng yang sudah berkarat. Apabila hujan terjadi, tak jarang rumahnya mengalami kebocoran di mana-mana. Di sana pahit getir senang, hidup dinikamati Eniati dan 4 anaknya.
Meskipun begitu, tak lekas membuat Eniati menyerah. Dia mencukupi hidup dengan menjadi buruh cuci dan penjual sayur. Dua profesi ini dilakoninya agar maksimal mencari rezeki.
Pasalnya Nabila, anaknya sulungnya yang berusia 18 tahun lumpuh sejak usia 2 tahun. Nabila diduga mengalami gizi buruk. Sementara 3 anak lainnya M. Elang, Elisa Sahcitra 4, dan Humairah Usmadiyah 2 butuh gizi yang cukup.
Sehari-hari Eniati, menjadi buru cuci dia pagi hari, siangnya dia mencari sayur seperti genjer dan kangkung di sawah. Lalu dia berkeliling kampung menjualnya.
“Lumayan penghasilannya saya sehari kadang Rp25 ribu. Kadang Rp30 ribu. Namanya nyari-nyari. Susah senang saya bersama anak-anak,” sebut Eniyati.
Selama berjualan dia tidak bisa berlama-lama. Dia harus pandai-pandai membagi waktu, sebab Nabila lumpuh dan butuh terus didampingi.
“Kadang setelah mencari sayur saya buru-buru pulang, mengecek Nabila, lalu jualam lagi,” ujarnya
Kepada Nabila, Eniati menyimpan keprihatinan lebih. Sejak kecil Nabila sering sakit-sakitan, namun dirinya tidak punya cukup uang untuk mengobatinya. “Nabila lumpuh sejak 2 tahun gejalanya panas tinggi. Nggak bisa berjalan, saya merawat sendiri (sekarang),”ungkapnya.
Kondisi Nabila memang terbilang memprihatinkan di usianya, yang menginjak 18 tahun. Tubuhnya kurus layaknya bocah 10 tahun. Eniati mengaku tidak mampu mencukupi gizi Nabila, bahkan untuk sekedar membeli susu. “Kalau saya ada uang saya beli susu,” kata Eniati.
Maklum dia menangis 2 Minggu belakangan ini, kesedihan terus menghinggapi perasaan Eniati. Tubuh Nabila tiba-tiba drop dan mengalami demam tinggi. Dia terpaksa dibawa ke Puskesmas terdekat. Namun setelah dirawat selama seminggu, karena keterbatasan biaya, Nabila dibawa pulang ke rumah. “Kami bawa pulang karena kami tidak punya biaya,”ujarnya.
Kabar itu sempat pun terdengar Ketua DPRD Deliserdang Zakky Shahri, hingga akhirnya Nabila mendapat perawatan intensif di RSUD drs Amri Tambunan, sejak Senin (16/5).
“Sewaktu dibawah Bapak Zakky ke Rumah Sakit, untuk mengangkat kepalanya Nabila tidak bisa. Sebelumnya timbangan Nabila 8 Kg dan selama dirawat 18 hari naik menjadi 17 Kg,” ungkap Erniati dengan rasa syukur.
Zakky Shahri mengakui kedatangannya kerumah Nabila tidak lain untuk hanya memastikan kondisi Nabila, setelah pulang dari RSUD drs Amri Tambunan. “Kita datang kembali kerumah Nabila untuk melihat perkembangan Nabila setelah dirawat sekitar 18 hari karena begitu kemarin Nabila kita bawa ke rumah sakit kita laporkan kepada Ketua DPD Gerindra Sumut Bapak Gus Irawan Pasaribu dan selanjutnya beliau memerintahkan kita untuk memantau Nabila sampai benar-benar sehat,” kata Zakky Shahri
Setelah melihat secara langsung politisi yang juga saat ini menjabat Ketua DPC Partai Gerindra Deliserdang, hasil begitu menggembirakan. ” Kita lihat Adik kita Nabila ini sudah bisa duduk sendiri dan juga makan sendiri. Kedepannya kita terus memantau perkembangan kesehatannya. Kita juga sudah minta dengan Dinas Sosial Deliserdang agar membawa Nabila terapi supaya Nabila bisa berjalan dengan normal dan berbicara,” tutup Zakky Shahri. (Edward Limbong).
Teks foto: KETUA DPRD Deliserdang (DS) Zakky Shahri menyuapin Nabila sembari tersenyum bahagia. (Waspada/Edward Limbong).
Teks foto: KETUA DPRD Deliserdang (DS) Zakky Shahri saat menggendong Nabila ke RSUD beberapa waktu lalu. (Waspada/Edward Limbong).
Teks foto: Kondisi awal Nabila saat hendak dibawa Ketua DPRD Deliserdang DS Zakky Shahri ke RSUD beberapa waktu lalu. (Waspada/Edward Limbong).