SERGAI (Waspada): Jika tidak ingin menjadi korban keberingasan begal, para pemuda tidak perlu keluyuran di tengah malam jika tidak ada kepentingan.
Demikian dikatakan tokoh pemuda Sergai, Dianto, MPd kepada Waspada.id, Rabu (4/10) saat ngopi di Cafe Rahayu, Seirampah, Sergai.
Dosen di Fakultas Agama Islam (FAI) UMSU warga Bingkat, Kec. Pegajahan ini memantau peristiwa begal dan geng motor yang menelan korban luka dan kerugian material.
“Peristiwa itu rata-rata terjadi pada hari Minggu dini hari, artinya untuk apa keluyuran di tengah malam hanya membahayakan diri sendiri,” papar ustadz muda ini.
Malam mingguan lanjut Dianto, memang menjadi malam muda-mudi, namun malam mingguan itu sekarang sudah menjadi malam peristiwa, baik itu laka lantas maupun begal dan korbannya rata-rata remaja.
“Para remaja harus jaga diri, jika keluar malam ingat waktu, mengingat hari esok masih banyak kegiatan positif yang harus kita lakukan,” papar Dianto.
Dari catatan Waspada.id, peristiwa geng motor, begal, tercatat tiga kasus dalam dua bulan terakhir. Dan peristiwa terakhir dialami dua pemuda Ajay Efendi, 19, dan Zulfikar, 19, terluka dibacok segerombolan begal pada Minggu (1/10) sekitar pukul 02.00 WIB.
Dua pemuda yang tinggal di Dusun III, Desa Lidahtanah, Kec. Perbaungan, Sergai terluka di bagian kening, telinga dan kaki serta sepedamotor juga dibawa kabur.(cmw)