KISARAN (Waspada) : Sekolah Jurnalistik (SJ) PWI Asahan Tahun 2022 resmi berakhir setelah selama sebulan melaksanakan pendidikan dengan lancar tanpa kendala di Kampus Wartawan di Kantor PWI Asahan, Minggu (23/10).
Ketua Panitia SJ PWI Asahan 2022, Rasudin Sihotang melaporkan, panitia telah merampungkan seluruh tahapan pendidikan khusus menjadi penulis dan wartawan profesional tersebut. Sejak awal dibuka 1 Oktober lalu hingga saat ini, tidak ada ada kendala berarti, semua berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Sihotang menjelaskan, peserta SJ PWI Asahan 2022 ini berjumlah 23 orang merupakan angkatan I berasal dari lima perguruan tinggi di Kabupaten Asahan. Kelimanya antara lain, Institut Agama Islam Darul Ulum Kisaran, Sekolah Tinggi Menejemen Informatika Komputer Royal Kisaran, Sekolah Tinggi Hukum Muhammadiyah, Sekolah Tinggi Ekonomi Muhammadiyah, dan Universitas Asahan.
“Untuk menguji apa yang telah dipelajari selama sebulan, nanti akan diadakan praktik lapangan, meliput secara langsung yang akan didampingi mentor dari PWI Asahan,” ujar Sihotang.
Sementara, Ketua PWI Asahan Indra Sikoembang dalam sambutannya mengatakan alumni angkatan pertama ini siap diterjunkan ke lapangan menjadi wartawan profesional karena selama sebulan sudah digembleng dengan ilmu jurnalistik. Selain itu, para mahasiswa terpilih ini juga sudah bisa menjadi penulis andal walaupun nantinya tidak berprofesi sebagai wartawan, karena materi yang dipelajari, juga bisa diterapkan untuk menulis cerita fiksi, non fiksi, karya ilmiah, skripsi, dan sebagainya.
“Kegiatan ini banyak manfaatnya karena bisa juga menjadi bekal hidup di masa mendatang,” ucap Indra.
Kadis Kominfo Kabupaten Asahan, Syamsuddin didampingi Plt Sekretaris, Arbin Tanjung mengapresiasi SJ dilakukan oleh PWI Asahan 2022. Kegiatan ini katanya sejalan dengan misi Pemkab Asahan yang fokus pada peningkatan dan penguatan sumber daya manusia masyarakat untuk masa depan anak bangsa.
Kepada seluruh peserta, Syamsuddin berpesan agar menjadi penulis yang bermanfaat, disukai masyarakat meski nantinya tidak harus menjadi wartawan. Karena jurnalistik ini merupakan seni menulis, jika indah tulisannya, maka pembaca akan senantiasa menunggu.
“Berulang kali Bapak Bupati Asahan meminta untuk dikritisi, karena ini bisa menjadi bahan pertambangan, tidak ada manusia yang sempurna,” ujar Syamsuddin.
Sementara, Cindy Faradilla saat menyampaikan pesan dan kesan meminta supaya SJ PWI Asahan tetap berlanjut pada tahun berikutnya. Menurutnya, SJ PWI ini sangat bermanfaat karena telah membuka cakrawala berfikir dan memberikan ilmu yang bermanfaat agar menjadi penulis profesional.
Mahasiswi STMIK Royal Kisaran ini mengungkapkan dari SJ PWI inilah dirinya menjadi tau teknik menulis yang baik, pengambilan foto sempurna, serta kiat menggunakan media sosial agar tidak terjerat hukum.
Peserta lainnya Miftah Rahman mengungkapkan, dirinya belum pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan se spektakuler seperti itu, karena mendapat pelayanan maksimal mulai dari logistik, materi ajar, sampai narasumber yang sangat berkompeten. Dia mengaku mendapat ilmu bermanfaat apalagi sesuai dengan pendidikan yang ditempuhnya, jurusan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIDU.
Di SJ PWI ini pula ungkap Miftah, dirinya bisa bertemu dan bersilaturahim dengan mahasiswa Perguruan Tinggi lainnya, senasib sepenanggungan selama pendidikan berlangsung. Dia berharap meski SJ telah berakhir, namun silaturahmi tetap berlanjut dan komunikasi harus terus terjalin.
Kadis Kominfo secara resmi menutup SJ PWI Asahan 2022. Penutupan diakhiri dengan foto dan makan siang bersama. (A21)












