Scroll Untuk Membaca

SumutPendidikan

SMAN Plus Turun Level Menjadi SMAN-2 Besitang, Pendaftaran Siswa Baru Sepi

SMAN Plus Turun Level Menjadi SMAN-2 Besitang, Pendaftaran Siswa Baru Sepi
SMAN Plus berubah status menjadi SMAN 2 Besitang. Waspada/Asrirrais
Kecil Besar
14px

BESITANG (Waspada): SMA Negeri Plus yang dibangun oleh Pemprovsu dengan menyedot anggaran mencapai puluhan miliar rupiah di Kel. Kampung Lama, Kec. Besitang, tiba-tiba mengalami penurunan level.

SMA Plus yang dicanangkan eks Gubsu Edy Rahmayadi, kini telah berubah nama menjadi SMA Negeri-2 Besitang. Perubahan status ini tentu saja membawa pengaruh besar bagi animo para siswa masuk ke SMA tersebut.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

SMAN Plus Turun Level Menjadi SMAN-2 Besitang, Pendaftaran Siswa Baru Sepi

IKLAN

Hal ini terbukti saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024, jumlah murid yang mendaftar ke SMA ini sangat minim, yakni tak sampai 25 orang, padahal fasilitas ruang kelas baru yang telah selesai dibangun sebanyak 12 lokal.

Belasan ruang kelas dipastikan tidak terisi dalam tahun pelajaran baru ini. Minimnya animo para siswa/i yang masuk ke sekolah ini juga membuat fasilitas asrama untuk menampung para siswa menjadi kosong.

SMAN Plus Turun Level Menjadi SMAN-2 Besitang, Pendaftaran Siswa Baru Sepi
JUMLAH siswa yang masuk ke SMAN 2 Besitang sangat minim, belasan ruang kelas baru kosong. Waspada/Asrirrais

Plt Kasek SMA Negeri-2 Besitang, Syahrizal Ginting, S.Pd ditemui Waspada.id, Senin (15/7), mengatakan, untuk saat ini jumlah siswa yang mendaftar 24 orang dan PPDB secara offline masih diperpanjang sampai 25 Agustus.

Dia menjelaskan, jumlah ruang kelas di SMA ‘plat merah’ ini sebanyak 12 lokal dan 8 lokal di antaranya belum tersedia fasilitas mobiler. “Baru empat lokal yang memliki mobiler, selebihnya belum,” ujar Syahrizal Ginting.

Kasek lebih lanjut menambahkan, jumlah guru atau tenaga pengajar yang mengabdi di SMAN ini sebanyak 17 orang dan semuanya tenaga honorer, tak ada seorang pun dari mereka yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca juga:

Kemudian, ditanya apakah SMAN yang sebelumnya telah dirancang menjadi sekolah unggulan di Sumut ini ada memiliki fasilitas ruang laboratorium, Plt Kasek mengatakan belum ada tersedia.

Ironisnya lagi, biaya untuk penerangan listrik secara pribadi ditanggung Kasek, karena belum ada anggaran dari Disdik Sumut. “Listrik sudah 3 bulan saya yang bayar,” ujar Kasek yang mengaku ikhlas mengabdi di SMAN yang baru dibuka tahun 2024 ini.

Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, SMAN termegah di Langkat ini tidak memiliki petugas pengamanan khusus yang digaji oleh Pemprovsu. Akibatnya, puluhan lembar spring bed di asrama raib disatroni kawanan maling. (a10)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE