Scroll Untuk Membaca

Sumut

Soal Salah Tangkap Iskandar ST, KOMBAT Ultimatum Avsec Dan GI Segera Minta Maaf

Soal Salah Tangkap Iskandar ST, KOMBAT Ultimatum Avsec Dan GI Segera Minta Maaf
KOMBAT ultimatum Avsec dan GI untuk segera meminta maaf secara terbuka. Waspada.id/Ist
Kecil Besar
14px

LANGKAT (Waspada.id): Peristiwa salah tangkap Ketua DPW NasDem Sumut Iskandar ST berbuntut panjang. KOMBAT mendesak pertanggungjawaban pihak Aviation Security (Avsec), Angkasa Pura II dan Garuda Indonesia.

Sekretaris Komando Pembela Tanah Air (KOMBAT) Sumut, Anggia Ramadhan, bersama Ketua Brigade KOMBAT Sumut, Soni Mario Tamba, dalam pernyataannya, baru-baru ini, menilai peritiwa salah tangkap ini merupakan pelanggaran serius terhadap kehormatan seorang tokoh politik.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Demi untuk memulihkan nama baik pimpinan mereka, ia mengultimatum Asvec Bandara Kualanamu, Angkasa Pura II dan Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia untuk bertanggungjawab penuh atas kejadian salah tangkap dan penurunan paksa dari pesawat GI.

Ia menilai, peristiwa ini mencederai nama baik Iskandar ST dan ini merupakan kelalaian serius. Anggia mengatakan, tanggung jawab dan keamanan tidak boleh berhenti pada petugas lapangan saja. Ia mendesak pihak terkait untuk menyampaikan permintaan maaf secara resmi dan terbuka dengan memberi tenggat waktu 3×24 jam.

Tak cukup meminta maaf, pihak-pihak terkait juga diminta untuk memberi sanksi kepada oknum stafnya yang bersalah. Jika hal ini tak dipenuhi, kader KOMBAT akan mendatangi Kantor Avsec Bandara Kualanamu dan Kantor GI guna meminta pertanggungjawaban.

Anggia mengatakan, KOMBAT menilai Avsec dan GI tidak mau bertanggungjawab dan menyepelekan peristiwa salah tangkap tersebut dan terkesan buang badan. Padahal, hal ini adalah bentuk pelanggaran serius.

Ketua DPW NasDem Sumut Iskandar ST jadi korban salah tangkap, Rabu (15/10) malam. Ia, dipaksa turun oleh personil Polrestabes Medan dari pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 193.

Iskandar dalam pesan tertulisnya menyatakan, ia sempat diamankan sementara di dalam pesawat sehingga jadwal penerbangan yang seyogianya pukul 19:25 menjadi tertunda, padahal semua penumpang sudah berada di dalam pesawat.

“Penumpang sudah di dalam pesawat dan sudah siap lepas landas. Tiba-tiba datang sejumlah polisi berpakaian preman bersama Avsec Bandara Kualanamu dan kru pesawat. Mereka (polisi) mau nangkap pelaku judi online, tapi nyatanya salah sasaran,” katanya.(id24)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE