AEKKANOPAN (Waspada): Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) mencapai 7.3 persen penurunan stunting atau meraih urutan empat terbaik tingkat Nasional menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI).
“Dengan capaian angka penurunan 7,3 % ini, semoga semakin meningkatkan kinerja kita semua, hingga harapan kita di tahun 2024 Kabupaten Labura tahun mencapai Zero Stunting,” ungkap Wakil Bupati (Wabup) Samsul Tanjung, MH sebelumnya pada apel gabungan ASN di halaman Kantor Bupati, Senin (27/2) pagi.
Samsul Tanjung yang juga Ketua Percepatan Penurunan Stunting Labura ini juga memberi penekanan agar seluruh pihak tidak terlena akan capaian saat ini.
“Prevalensi stunting terendah tahun 2022 se-Sumut dengan presentase 7,3%, merupakan capaian yang luar biasa, tetapi kita jangan cepat puas dengan apa yang kita capai pada saat ini, karena tidak menutup kemungkinan angka stunting kita bisa naik kembali kalau kita cepat terlena,” tegasnya dalam acara rembuk stunting di Kantor Camat Kualuh Selatan, Senin (27/2).
Dirinya juga mengimbau seluruh kepala desa dan Lurah harus bekerja dengan cepat dan lebih ekstra lagi, dimana penurunan angka stunting merupakan program kerja Presiden Joko Widodo. Untuk itu, Wabup menekankan jika penurunan angka stunting di Labura merupakan harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
“Penurunan angka stunting ini merupakan harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi,” ucapnya.
Acara rembuk stunting kali ini diikuti oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Melinda Napitupulu, SKM dan para perwakilan OPD dan seluruh Kepala Desa dan Lurah Kecamatan Kualuh Selatan, Kepala Puskesmas serta Korwil Pendidikan Kecamatan Kualuh Selatan dan para Bidan Desa. (Cim)











