Scroll Untuk Membaca

Sumut

Syahrul Pasaribu Dan Pembangunan Jalan Nasional Pantai Barat

Syahrul Pasaribu, Rahmat Nasution dan Zulkarnain Dalimunthe bersama warga Bukkas Malombu pada acara Safari Ramadhan Golkar Tapsel. (Waspada/Ist)
Syahrul Pasaribu, Rahmat Nasution dan Zulkarnain Dalimunthe bersama warga Bukkas Malombu pada acara Safari Ramadhan Golkar Tapsel. (Waspada/Ist)
Kecil Besar
14px

TAPSEL (Waspada): Tokoh masyarakat Sumatera Utara, Syahrul M. Pasaribu, merupakan sosok yang berjasa di pembangunan koridor Jalan Nasional Pantai Barat yang menghubungkan Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal.

“Kita semua tahu itu. Pak Syahrul Pasaribu berperan besar di pembangunan koridor jalan nasional tersebut,,” kata Nuar Gea, warga Desa Bukkas Malombu, Kecamatan Angkola Sangkunur, Tapanuli Selatan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Syahrul Pasaribu Dan Pembangunan Jalan Nasional Pantai Barat

IKLAN

Itu dikatakannya pada Safari Ramadhan Golkar Tapsel di Masjid Nurul Iman Bukkas Malombu, pekan kemarin. Acara ini dihadiri Ketua Golkar Tapsel Rahmat Nasution dan anggota FPG DPRD Tapsel Zulkarnain Dalimunthe.

Nuar mengatakan, warga sangat berterimakasih kepada Syahrul Pasaribu atas pembangunan jalan nasional itu. Yakni ruas Batang Toru – Rianiate/Aek Rambe (Tapsel) – Singkuang (Madina) yang sudah berlangsung sejak lama dan terus berkesinambungan.

“Bagaimana alur prosesnya kami tidak ketahui secara mendetail. Namun, kami tahu jalan itu dibangun atas perjuangan pak Syahrul ketika masih menjabat Bupati Tapsel. Tinta sejarah telah menuliskan itu,” tegasnya.

Bagi semua masyarakat Kecamatan Angkola Sangkunur, pembangunan jalan itu sangat menggembirakan, karena membantu menggeliatkan roda perekonomian rakyat.

Petani dapat tersenyum karena pendapatan meningkat. Komoditas pertanian terjual dengan harga lebih tinggi karena transportasi yang lancar. Tidak lagj terjerat tengkulak.

“Dulu nilai jual hasil pertanian cenderung rendah dan ditentukan para pengepul (toke). Alasannya, jalan sulit dilalui kendaraan pengangkut hasil panen dari kampung menuju kota. Itu yang selalu jadi alasan sehingga harga rendah,” sebut Nuar.

Syahrul Pasaribu Dan Pembangunan Jalan Nasional Pantai Barat

Kondisi infrastruktur jalan yang tidak memadai itu juga berimbas terhadap mahalnya kebutuhan pokok yang setiap hari dikonsumsi warga. Mau tidak mau mereka harus legowo menerima kondisi itu.

“Saat itu semua serba sulit dan mahal. Kami rasakan itu bertahun-tahun lamanya,” kenang Nuar, yang mengaku bermukim di Desa Bukkas Malombu lebih dari 35 tahun.

Senada dikatakan tokoh masyarakat Bukkas Malombu Namsir Siregar. Ia bercerita, bagaimana dulu warga hendak bepergian ke luar daerah. Butuh waktu sedikitnya dua hari untuk pergi dan pulang ke Batang Toru.

Kalau di hari yang sama langsung pulang ke kampumg, sangat berat rasanya. Lelah dan letih karena hebatnya guncangan saat berkendar. Jalan rusak parah, penuh dengan kubangan.

“Terimakasih pak Syahrul Pasaribu karena mendorong dan mengawal pembangunan jalan nasional ini. Juga ke pak Rahmat karena terbangunnya jalan kabupaten menghubungkan Bukkas Malombu di Kecamatan Angkola Sangkunur dengan Gua Asom di Angkola Selatan,” ungkapnya.

Namsir menambahkan, berkat prakarsa Syahrul Pasaribu saat Bupati Tapsel memberikan insentif dan tali asih kepada tokoh agama yang sudah berlangsung sekitar sepuluh tahun, mereka sangat terbantu.

Demikian jua intensif kepada tokoh adat, sangat membantu dalam hal memelihara adat istiadat di desa. Atas berbagai program yang dihadirkan Syahrul di tengah masyarakat, akan dikenang warga selamanya.

Namsir kemudian menyinggung kabar tentang Syahrul Pasaribu mencalon DPR RI di Pemilu tahun 2024. Kabar itu diketahuinya dari pemberitaan media dan cerita warga sekitar.

“Kami dengar pak Syahrul mau mencalon DPR RI pada Pemilu tahun 2024 nanti. Kami senang mendengarnya dan sepenuhnya mendukung bapak,” tegas Namsir.

Dukungan itu bukan tanpa dasar. Yakni karena warga memandang berbagai torehan prestasi yang diukir Syahrul Pasaribu dalam kurun waktu 10 tahun Bupati Tapsel.

Artinya, selama menjabat Bupati Tapsel, Syahrul terbukti sukses membangun daerah dan sangat dekat dengan rakyat. Ini harus berlanjut dan rakyat masih sangat butuh karya bhaktinya dalam pembangunan

Ketua DPD Partai Golkar Tapsel, Rahmat Nasution, yang memimpin Safari Ramadhan Golkar di Bukkas Malombu mengaku sependapat dengan penilaian warga kepada Syahrul Pasaribu.

“Di dua periode pak Syahrul Bupati Tapsel, kita telah sama-sama melihat dan merasakan bagaimana daerah kita dibenahi hingga seperti sekarang ini,” kata Rahmat.

Berkat kerja keras Syahrul Pasaribu yang terus berpikir dan berbuat bagaimana agar Tapsel maju di semua sektor, kini hasilnya tak hanya dinikmati semua lapisan masyarakat, tetapi juga pemimpin setelahnya.

Di awal Syahrul memimpin yaitu tahun 2010, APBD Tapsel tergolong rendah karena pendapatan daerah hanya Rp517 miliar. Berkat kerja keras dan kepiawaian Syahrul akhirnya meningkat mendekati Rp1,5 triliun di tahun 2019. Namun tahun 2020 menurun karna Pandemi Covid.

“Jadi boleh dikatakan, besaran APBD Tapsel hari ini merupakan warisan pak Syahrul. Pemimpin berikutnya hanya tinggal meneruskan saja,” sebut Rahmat.

Artinya, pemimpin Tapsel setelah Syahrrul itu hanya tinggal menjalankannya saja. Andai penggantinya itu tidak cerdas, maka ia tidak akan mampu mengelola kapasitas fiskal yang sudah memadai itu secara tepat guna, tepat waktu dan tepat sasaran.

“Karena itu, kita sangat terkejut dan miris pada tahun 2022 kemarin dana yang seharusnya bisa melanjutkan pembangunan justru diparkirkan di rekening Pemkab Tapsel. Angkanya sangat fantastis mencapai Rp344 miliar lebih,” ujarnya.

Rahmat mengaku bingung apa yang mendasari Pemkab Tapsel sehingga berbagai program yang dananya sudah tersedia dan disahkan DPRD untuk pembangunan itu tidak dikerjakan. Akibatnya serapan anggaran tahun 2022 hanya sekitar 80 persen dan menjadi yang paling rendah selama 12 tahun. Sehingga SiLPA membengkak.

“SILPA itu, uangnya sudah tersedia dan disiapkan serta programnya sudah disetujui DPRD. Tetapi pemeritah daerah tidak pandai menggunakannya, sehingga uang itu tidur dan menganggur di bank”, jelas Rahmat.

Ia juga menyinggung stunting atau kondisi gizi anak balita Tapsel yang sedang tidak baik-baik saja. Yakni menempati posisi tertinggi prevalansi stunting (gizi buruk) di Sumut. Posisi 33 daeri 33 kabupaten/kota. Sehingga membuat malu karena Tapsel sering diejek Kabupaten Gizi Buruk atau KGB.

“Sering saya berpikir, kenapa Tapsel setelah ditinggal pak Syahrul terdegradasi prestasi. Mestinya, prestasi Tapsel paling tidak bisa dipertahankan, karena sejak tahun 2018 kemampuan keuangannya sudah sangat baik,” ujarnya.

Rahmat mengajak masyarakat untuk bisa memetik pelajaran dari perjalanan Tapsel di kondisi kemarin, hari ini dan yang akan datang. Bijaklah menilai perilaku, kemampuan dan rekam jejak seorang pemimpin.

“Maksud saya, kita sudah dapat melihat siapa sosok pemimpin yang mencintai rakyat dan sungguh-sungguh membangun daerah dan sebaliknya,” katanya sembari mendorong warga cerdas menyikapi itu.

Menanggapi para tokoh masyarakat, Syahrul Pasaribu bercerita bagaimana dulu ia bersama Rahmat Nasution (Ketua DPRD Tapsel saat itu) memperjuangkan pembangunan koridor Jalan Nasional Pantai Barat.

“Jalan Pantai Barat ini satu dari tiga koridor Jalan Nasional di Tabagsel yang saya sampaikan kepada Menteri PUPR Djoko Kirmanto tahun 2012, usai kami meninjau pemindahan jalur Aek Latong Sipirok,” katanya.

Syahrul bermohon agar koridor jalan Pantai Barat di segment Simataniari – Aek Rambe – Batumundom dibangun. Karena sangat strategis menghubungkan Tapsel dengan Madina dan terus ke Sumatera Barat. Potensi ekonominya juga sangat baik.

Syahrul Pasaribu Dan Pembangunan Jalan Nasional Pantai Barat
Menteri PU Djoko Kirmanto dan Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu saat konferensi pers pemindahan jalur Aek Latong di tahun 2012. Saat itulah Syahrul bermohon pembangunan koridor Jalan Nasional Pantai Barat. (Waspada/Doc)

“Alhamdulillah, akhirnya dibangun Kementerian PUPR dengan metode Multy Years Contrak (tahun jamak) di 2015 sampai 2018. Untuk koridor Jembatan Trikora Batangtoru – Aek Rambe – Singkuang kita mohonkan ke Menteri PUPR berikutnya,” jelas Syahrul.

Tahun 2017, sebut Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Sumatera Utara tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden RI Joko Widido ke Ponpes Musthafawiyah Purba Baru.

“Usai kunjungan di Ponpes Musthafawiyah Purba Baru, Presiden mengadakan pertemuam dengan para ulama di Hotel Mega Permata Padang Sidempuan,” kata Syahrul.

Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono saat itu menunggu di lobby hotel dan dihampiri Syahrul. Di situlah ia meminta tolong sekaligus menyampaikan surat permohonan pembangunan jalan nasional ke Menteri PUPR Basuki.

“Alhamdulillah usulan itu ditampung di APBN melalui Undang Undang nomor 20 tahun 2019 tentang APBN 2020 tanggal 18 Oktober 2019. Proses pembangunannya dimulai sejak Mei 2021 hingga kini,” sebut Syahrul.

Tentang besarnya perhatian memberdayakan tokoh agama dan tokoh adat, saat ia Bupati Taps, Syahrul menyebut itu diprogram agar kehidupan keagaman lebih baik. Termasuk kehidupan adat istiadat tetap terjaga.

Maka diberilah insentif atau tali asih kepada najir dan imam mesjid, guru mengaji (BTQ), guru pesantren, guru madrasyah, guru sekolah minggu (umat Kristiani), P3N, bilal mayit dan bilal mayit dan tutor PAUD sehingga semuanya terjumlah 4.297 orang.

Untuk mendukung kesehatan balita di desa dan menyuksesan program Keluarga Berencana (KB), diberikan insentif kepada kader Posyandu, PPKBD, Sub PPKBD dan Generasi Berencana sebanyak 3.812 orang. Untuk tokoh adat di desa dan kelurahan 1.312 orang.

“Ketika saya purna bhakti di Februari 2021, berbagai kelompok masyarakat yang turut menyukseskan program pemerintah diberi insentif. Jumlahnya 9.421 orang dan hampir seluruhnya kita jadikan peserta BPJS Kesehatan dan sebagiannya juga BPJS Ketenagakerjaan,” terang Syahrul.

Untuk lebih meningkatkan iman dan taqwa sekaligus mempererat silaturahmi kaum ibu, pada tahun 2011 Syahrul diberi mandat oleh Ketua BKMT Sumut. Yakni menghimpun majelis taklim dan mendirikan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Tapanuli Selatan

Sampai saat ini, BKMT yang sudah terbentuk di semua Kecamatan itu setiap bulannya melakukan pengajian akbar. Forum ini juga bertujuan untuk lebih mendekatkan para stakeholders dengan majelis taklim. Syahrul purna bhakti, anggota BKMT itu 26.000 orang.

Di 2012, untuk lebih memberi nilai tambah terhadap peringatan hari-hari besar keagamaan, Syahrul prakarsai dan mengajak MUI agar dilakukan Safari Maulid, Safari Israk Mikraj dan Safari Muharram

Politisi senior Partai Golkar itu menyebutkan, apa yang telah diperbuatnya dengan segala kemampuan dan potensi selama sepuluh tahun Bupati Tapsel, tentu belum sempurna secara keseluruhan. Kemudian tidak mungkin juga dapat memuaskan semua orang.

Di akhir Safari Ramadhan Golkar itu, Syahrul salurkan zakat mal (zakat harta) sebesar Rp15 juta kepada BKM Masjid Nurul Iman. Bersama Rahmat dan Zulkarnaen membagikan kain sholat ke seluruh warga yang hadir. (a05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE