SERGAI (Waspada.id): Pencarian Waliadi alias Adi Jawa, nelayan yang hilang dihantam ombak di perairan Selat Malaka, resmi dihentikan pada hari ketujuh, Rabu (29/10/2025).
Dalam proses pencarian terakhir tampak Atala putra bungsu korban yang ikut dalam pencarian terakhir Ayahnya mengumandangkan Azan di tengah laut Selat Malaka di mana korban Waliadi alias Adi Jawa dinyatakan tenggelam dihempas ombak besar bersama sampan motornya yang ditemukan dalam keadaan hancur.
Suara Azan dan tasbih yang dilantunkan Atala membuat suasana hening dan haru menusuk pilu dalam hati di tengah lautan luas. Ombak yang sebelumnya mengombang-ambingkan perahu Karet LCR milik Basarnas dan dua Sampan nelayan yang turut mencari korban tiba-tiba tenang tanpa ada gelombang. Seakan akan laut turut bertasbih.
Atala putra bungsu korban, juga terlihat melakukan tabur bunga, menambah suasana haru dalam perpisahan keluarga dengan sang ayah yang belum ditemukan hingga kini. “Insya Allah, saya ikhlas,” ucap Si Bungsu singkat.
Dengan dihentikannya operasi pencarian oleh tim SAR Gabungan Basarnas Provinsi, keluarga berharap almarhum berlabuh dengan tenang.
“Ayah kami ikhlas atas kepergianmu. Kami akan menjaga ibu. Pergilah dengan tenang, semoga Allah menunjukkan mukjizat-Nya,” tutup Aisyah Putri sulung korban penuh haru yang turut menabur bunga.
Meski belum menemukan jasad korban, pihak keluarga menyatakan ikhlas dan merelakan kepergian almarhum.
“Ikhlas saya, ridho dengan keputusan ilahi. Mungkin ini yang terbaik untuk suami saya,” ujar istri korban Siti Mariam dengan suara bergetar usai prosesi tabur bunga di lokasi kejadian.
Ia mengucapkan terima kasih, seluruh upaya telah dilakukan tim gabungan untuk mencari suaminya. “Semua upaya sudah dilakukan oleh pemerintah setempat, Basarnas, Maritim, Airud, semua sudah turun. Mereka pun lelah mencari suami saya yang keberadaannya tidak tahu di mana,” cetusnya lirih.
Meski ikhlas, sang istri mengakui masih menyimpan harapan kecil agar jasad suaminya dapat ditemukan.
“Harapan saya kecil, tapi masih ada. Tapi semua terpulang kepada Allah. Dia yang berkehendak,” ucapnya.
Dalam prosesi tabur bunga, keluarga turut serta mendoakan korban. “Kami tabur bunga, mudah-mudahan bunga itu membawa tasbih untuk dia, mengantarkan jalannya menuju Ilahi,” katanya.
Ia menabur bunga bersama kedua anak, orang tua korban, serta tim Maritim dan Basarnas.
Saat ditanya pesan terakhirnya, ia hanya berharap keajaiban. “Kami banyak berdoa. Kalau ditemukan Alhamdulillah, kalau tidak pun saya sudah ikhlas,” tukasnya. (id31/bs)













