MEDAN (Waspada.id): Misi kemanusiaan Partai NasDem Sumut membantu korban bencana alam Sumatera terus berlanjut. Pada tahap ke-5, bantuan logistik diangkut 2 truk dilepas dari kantor DPW Partai NasDem Sumut di Jl. HM Yamin Medan, Rabu (17/12/2025), menuju Aceh Tengah dan Gayo Lues.
Sebelumnya, Partai NasDem Sumut telah menyalurkan bantuan tahap pertama hingga keempat untuk korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Kota Sibolga. Lalu ke Kabupaten Langkat dan Tapanuli Utara (Taput) serta Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Mandailing Natal (Madina).
Kemudian berlanjut ke Provinsi Aceh, seperti Aceh Tamiang hingga Bireuen dan Takengon.
Pelepasan bantuan logistik partai besutan Surya Paloh ke Aceh Tengah dan Gayo Lues dihadiri antara lain, Ketua DPW Partai NasDem Sumut Iskandar, ST, Wakil Ketua Bidang OKK Salman Ginting, bendahara Iqbal P Simangunsong dan Ketua DPW Komando Bela Tanah Air (Kombat) Sumut, Ricky Anthony.
“Hari ini kita kembali mengirimkan bantuan untuk saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana di Aceh. Bantuan berupa 10 ton beras ini kita kirim ke dua tempat yakni Aceh Tengah dan Gayo Lues,” jelas Iskandar.
Ketua NasDem Iskandar menyebut, pengiriman bantuan ini dilakukan setelah berkoordinasi dengan sejumlah relawan NasDem yang sudah terlebih dahulu turun ke lokasi bencana di Aceh.
Laporan dari para relawan tersebut membuat Partai NasDem memutuskan untuk mengirim bantuan karena masih banyak warga yang terisolasi dan belum mendapatkan bantuan.
“Informasi yang kita terima dari para relawan masih banyak desa yang terisolir dan belum mendapat bantuan. Maka dari itu, bantuan inilah kita kirimkan kepada mereka, semoga mereka dapat terbantu,” tuturnya.
Iskandar menambahkan partainya akan memantau terus perkembangannya, jika memang masih sangat diperlukan maka NAsDem akan kirim lagi bantuan ke daerah-daerah bencana tersebut.
Sebelumnya, Salman Ginting menambahkan selain bantuan logistik, NasDem juga mengirimkan sejumlah relawan dan pompa air hingga genset. Hal ini karena kebutuhan untuk air bersih di lokasi terdampak bencana sangat mendesak.
“Ada sumur bor tapi airnya tidak bisa diambil karena tidak ada listrik. Makanya kita kirim juga beberapa genset untuk digunakan menghidupkan pompa air,” ujarnya.(id96)











