TAPSEL (Waspada.id): Pemerintah pusat tahun depan diperkirakan akan memotong transfer anggaran sebesar Rp254,08 miliar ke Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan. Sedangkan pada tahun 2025 ini sendiri sudah dipotong Rp113,5 M.
Pemotongan ini diakibatkan kebijakan efisiensi anggaran dan karena perubahan paradigma pembangunan nasional, sehingga pemerintah daerah seluruh Indonesia mengalami pemotongan anggaran, namun jumlahnya bervariasi.
Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu, mengatakan itu di hadapan ratusan jamaah pengajian Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kecamatan Batangtoru, Jumat (14/11/2025) yang dihadiri Forkopimcam dan mantan Bupati Tapsel dua periode, Syahrul M. Pasaribu.

Melihat tingginya pemotongan anggaran di tahun 2026, hampir dua kali lipat dari tahun ini, Gus Irawan mohon maaf jika harapan percepatan pembangunan nantinya tidak semaksimal masa-masa sebelum adanya perubahan paradigma pembangunan.
Namun mengenai perputaran ekonomi di tengah masyarakat Tapsel, Gus tidak khawatir. Sebab dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), di Tapsel akan terjadi penambahan perputaran uang Rp1,4 miliar setiap hari atau Rp35 M per bulan atau sekitar Rp400 M setahun.
Ditambah lagi dengan pembangunan Sekolah Rakyat sebesar Rp250 M di perkantoran Pemkab Tapsel di Sipirok. Sehingga meski tahun depan terjadi pemotongan anggaran Rp254 M, tetapi ada penambahan Rp650 M untuk perputaran ekonomi rakyat Tapsel.
Kepada seluruh masyarakat Tapsel, Gus Irawan minta agar bersiap dan ambil peran di program tersebut. Jangan menjadi penonton dan membiarkan orang luar yang menikmati manfaat program ini.
Sebab program MBG menyasar 91.000 warga Tapsel. Artinya, untuk sekali makan saja dibutuhkan 91.000 ribu butir telur. Sedangkan saat ini produksi telur lokal Tapsel hanya 15 persen dari kebutuhan per hari, dan 85 persen lagi didatangkan dari luar.
“Ingat, itu kebutuhan untuk sekali makan saja. Belum lagi sayur mayurnya, ikan, daging, buah dan lainnya. Semua diambil dari lokal. Maka jangan diam menjadi penonton, jadilah pemeran yang ikut menikmati hasil dari program ini,” pesan Bupati Tapsel.
Ratusan jamaah yang memenuhi lokasi pengajian akbar itu terlihat manggut-manggut, membayangkan peluang yang terbuka dari program MBG Presiden Prabowo Subianto tersebut.
1.000 Kolam
Di kesempatan itu, Bupati Tapsel memohon doa, karena pada Senin (17/11/2025), ia akan berangkat ke Jakarta atas penilaian program 1.000 kolam yang digagasnya. Pemerintah pusat melirik program ini, karena sangat tepat untuk diterapkan di seluruh Indonesia.

Hebatnya, program 1.000 kolam Tapsel ini merupakan satu-satunya di Pulau Sumatera. Sangat medukung terhadap program ketahanan pangan nasional dan program MBG.
“Saya bukan berharap piala ataupun penghargaan dari program 1.000 kolam ini. Tetapi paling tidak, besok-besok ketika kita sudah dilirik nasional, maka Tapsel bisa lebih mudah mengajukan program pembangunan ke pusat,” kata Gus Irawan.
Jika nanti program SDG’s ini bernilai baik, maka akan mudah bagi Tapsel mengajukan pengadaan irigasi. Misalnya, karena program 1.000 kolam ikan ini butuh ketersediaan air yang cukup, maka pemerintah pusat membangun atau merehabilitasi saluran irigasi. .
Bupati memaparkan, saat ini Tapsel menghadapi situasi yang tak mudah. Tahun ini, transfer pusat ke daerah berkurang Rp113,5 miliar. Dan tahun depan, berkurang lagi Rp254 miliar. Baginya, ini angka yang sangat besar.
Namun begitu, soal pembangunan atau menggerakkan ekonomi di Tapsel, Gus Irawan mengaku tidak pernah ragu. Karena sebenarnya, menurut Bupati, bukan anggarannya yang berkurang, tapi sistemnya saja yang berubah.
“Dulu, dari pusat masuk anggaran ke APBD. Kami bahas dengan dewan, diprogramkan dan dijalankan. Sekarang, program daerah sebagiannya diambil dan dikelola pemerintah pusat. Presiden kita bapak Prabowo ingin mengucurkan dana itu langsung, agar rakyat benar-benar bisa menerima manfaatnya. Antara lain MBG dan Sekolah Rakyat,” tutupnya. (Id45)












