SIDIKALANG (Waspada): Pembangunan dan pengembangan Sistem Air Limbah Domestik (SPALD) di Desa Tupak Raja, Kecamatan Gunung Sitember Kab.Dairi dikeluhkan warga penerima pembangunan sistem pengembangan air limbah domestik di rumah masing-masing.
Pasalnya, pembangunan SPALD tersebut tak kunjung selesai dikerjakan membuat warga penerima harus buang air besar (BAB) ke sungai terdekat dari rumah mereka.
Salah seorang warga penerima pembangunan SPALD, A.Ginting Kamis (19/12) saat ditemui Waspada di rumahnya mengaku kecewa lambannya pekerjaan bantuan pembangunan toilet tersebut.
Padahal, menurutnya, lubang untuk tempat tangki septik limbahnya sudah hampir dua bulan digali, itupun harus diupahkan kepada orang lain.
Saat ditanya kenapa harus dikerjakan oleh penerima, disebutkan, sesuai arahan dari pekerjanya pengorekan lubang tempat tangki septik tersebut harus dikerjakan penerima.
“Pengorekan tempat tong limbah itu harus digali sendiri oleh penerimanya sesuai anjuran pemborongnya,” katanya.
Keluhan yang sama juga disampaikan Rumadan Tinambunan, 77, saat ditemui di rumahnya, di mana tong limbah yang masih berada di depan rumahnya. Dia mengaku sudah pernah mempertanyakan kepada pemborongnya kenapa belum dikerjakan? Menurut pemborongnya karena bahan material belum tersedia sehingga belum dikerjakan.
“Kami menjadi susah saat buang air besar, kami harus pergi ke sungai terdekat karena toilet sebelumnya harus ditutup akibat penggalian lubang tong limbah itu,” tutupnya kecewa.
Sementara Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Nduma Arihta Desa Tupak Raja Asri Sobirin Buang Manalu dikonfirmasi melalui WhatsApp nya tidak memberi jawaban dan saat dihubungi nomor Hp 081362232xxx Minggu (22/12) pagi juga tidak diangkat.
Sekretaris PUTR Dairi Prianto Naibaho dikonfirmasi Jumat (20/12) mengakui ada keterlambatan pekerjaan dan sudah dilakukan perpanjangan waktu untuk penyelesaian pekerjaan tersebut.
Naibaho menyebutkan, di Desa Tupak Raja Kecamatan Gunung Sitember ada dua proyek yang dikerjakan KSM, pertama oengelolaan dan pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) dan pengelolaan dan pengembangan SPALD dengan jumlah anggaran senilai Rp3,8 miliar.
Pantauan Waspada di lokasi pembangunan SPALD di Desa Tupak Raja masih tahap pekerjaan, walaupun sudah akhir tahun 2024, sehingga dihawatirkan tidak dapat difungsikan pada perayaan Natal dan Tahun Baru sebab tangki septik dan closet juga belum terpasang.(a25)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.