PANGKALANSUSU (Waspada): Perjuangan ratusan karyawan PT Ikhsan Perdana Mandiri (IPM) di Desa Tanjung Pasir, Pangkalansusu, untuk menuntut pembayaran gaji dan uang tunjangan hari raya (THR) sepertinya makin jauh dari harapan.
Para karyawan beberapa hari lalu berusaha menjumpai unsur manajemen PT IPM guna mempertanyakan masalah upah yang sudah berbulan-bulan tak dibayar, namun tak satu dari pihak manajemen yang dapat ditemui.
Aksi dari komunitas warga marginal ini untuk menuntut pembayaran hak atas gaji dan uang tunjangan hari raya (THR) tampaknya tidak menimbulkan afek, sebab aspirasi dan luapan emosional mereka terkesan sama sekali tidak didengar oleh pihak manajemen.
“Saya sudah delapan bulan bekerja, tapi gaji saya baru dibayar dua bulan, sementara enam bulan lagi sampai hari ini belum juga dibayar pihak perusahaan,” kata salah seorang pekerja Rusli Efendi alias Ali kepada, Waspada, Jumat (21/4), dengan nada kesal.
Dia lebih lanjut memaparkan, tidak usahkan menuntut uang Tunjangan Hari Raya (THR), gaji saja sampai mendekati Idul Fitri ini belum ada titik terang kapan dibayar, padahal anak dan isteri saat ini sangat membutuhkan.
Dalam rekaman video yang diterima Waspada, Rusli Efendi tampak berdiri di depan gerbang area perkantoran yang disewa PT IPM sambil membentang poster dari karton. Karyawan itu terlihat menangis menyampaikan perbuatan pihak perusahaan yang dianggapnya zalim.
“Pak Jokowi, tolong bantu nasib kami. Tolong kami Pak, menghadapi lebaran ini kami tak punya apa-apa, zolim kali PT IPM ini,” ujar Rusli sambil menangis terisak-isak, karena gajinya sangat diharap keluarga untuk menyambung hidup.
Keluhan senada juga disampaikan putera Rusli Efendi, yakni M. Rizki Prabowo. Ironisnya lagi, pria tamatan SMK yang bekerja pada bagian cleaning service ini dua kali korban, karena sesuai pengakuannya, ia masuk kerja harus membayar Rp5 juta, sementata gaji tak jelas.
Nasib miris juga dialami Ruslan dan anggota security, Ariansyah. Kedua pekerja ini sudah beberapa bulan tidak gajian. Para pekerja rencananya akan terus memperjuangkan hak mereka dengan melakukan aksi demo usai lebaran. (a10)