Scroll Untuk Membaca

Sumut

Tekan Angka Stunting, Bupati Toba Ajak Warga Beternak Ayam

Tekan Angka Stunting, Bupati Toba Ajak Warga Beternak Ayam
Bupati Toba Poltak Sitorus didampingi Sekda Augus Sitorus dan Pimpinan SKPD teknis ekspose penghargaan Juara 1 dari Gubsu sekaitan penanganan Stunting pada apel pagi di Kantor Bupati Toba, Senin (31/7). Waspada/Ramsiana Gultom
Kecil Besar
14px

TOBA (Waspada) : Pemerintah Kabupaten Toba menerima piagam penghargaan terbaik I dari Gubernur Sumatera Utara dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Provinsi Sumatera Utara. Penghargaan diterima atas keberhasilan Pemkab Toba menekan angka pertumbuhan stunting sebesar 24.4% skala nasional dan 8,11% skala Sumut. Dalam angka rill 8,11% tersebut berjumlah 1.011 orang.

Bupati Toba, Poltak Sitorus saat memimpin apel pagi, Senin (31/7) menyampaikan bahwa penghargaan tersebut merupakan buah dari kerja Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Badan Perencanaan Pembangunan serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Perlindungan Anak.

Pencegahan stunting sampai saat ini masih merupakan tugas berat yang harus dikerjakan oleh setiap daerah. Kabupaten Toba meraih juara terbaik I dari Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan penyerahannya dilaksanakan di Kabupaten Samosir baru-baru ini.

Bupati Toba mengakui salah satu faktor penyebab stunting adalah kurangnya konsumsi protein anak. Bupati Toba mengajak seluruh warga terutama yang tinggal di pedesaan agar beternak ayam kampung guna pemenuhan protein keluarga terutama anak.

“Gizi terhadap anak harus diprioritaskan oleh orangtua, dengan adanya ternak ayam tentu akan memproduksi telur untuk dikonsumsi anak-anak sehingga pertumbuhan anak tidak terhambat,” ujar Poltak Sitorus.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, dr. Juliwan Hutapea menyebut Stunting merupakan masalah kesehatan yang sudah ada sejak lama, seperti gizi buruk, terserang infeksi berkali-kali, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.

“Paling banyak penyebab adalah karena kekurangan gizi untuk hal ini seperti disampaikan dan disarankan Bapak Bupati solusi tepat keluarga bersedia memelihara ayam sehingga telur dapat dikonsumsi anak penambah gizi,” pungkas Juliwan. (rg)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE