AEKKANOPAN (Waspada): Proyek pembuatan taman Kantor DPRD Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) kini mulai tercium, konon kabarnya disebut milik oknum anggota DPRD inisial ASPS.
Pembuatan taman bersumber dari APBD-P TA 2021 dengan fagu berdasarkan pemenang lelang LPSE sebesar Rp978 juta. Namun hasilnya diduga tidak sesuai spesifikasi dan terlihat beberapa pohon mati, ditumbuhi rumput liar dan tergenang air.
Selain itu, Komisi A DPRD Labura melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dimana dalam proses pengerjaan proyek diduga telah merusak kanopi pintu masuk. Dalam RDP tersebut, pihak rekanan membohongi Sekwan dan Komisi A yang berjanji memperbaiki dengan batas waktu 14 Maret 2022.
Sekwan DPRD Labura, L Gultom ditemui Waspada belum lama ini di ruang kerjanya menyebutkan jika proyek pembuatan taman Kantor DPRD Labura tidak sesuai spesifikasi.
“Pembangunan taman tidak sesuai spesifikasi, sudah kita cek kebenarannya, banyak kejanggalan yang ditemukan di lapangan. Saat itu penerima hasil pekerjaan ditandatangani karena waktunya sudah mendesak,” kata Gultom.
Diketahui, taman dikerjakan perusahaan CV CA. Kabarnya kontraktor mengerjakan taman curi start karena sebelum pengumuman pemenang lelang alat berat sudah bekerja di lokasi.
“Dari awal memang sudah bermasalah, waktu itu Sekretaris Dewan bukan saya, melainkan pak Edi Malvin Sihaloho. Pemeriksaan BPK, Edi Malvin juga dipanggil mulai dari proses lelang hingga selesai pekerjaan,” tambah Gultom.
Gultom juga berulang kali menegur kontraktor agar pohon yang mati segera diganti. Walau ada jaminan pemeliharaan sebesar 5 persen, tapi pihak kontraktor belum mengganti pohon yang mati, padahal telah di RDP-kan Komisi A.
“Kami menunggu masa jaminan pemeliharaan, jika tidak diperbaiki oleh kontraktor, maka jaminan pemeliharaan tidak dicairkan. Lihatlah, pusing saya hasil proyek taman itu, pohon ada yang mati dan ditumbuhi rumput liar bahkan kami dibohongi kontraktor,” pungkasnya.
“Oknum anggota dewan, disini kami serba salah, dicairkan bermasalah, tak dia cairkan yang bersangkutan ribut,” jawabnya.
Oknum anggota DPRD inisial ASPS saat dihubungi Waspada via seluler, Selasa (15/3) belum berkenaan memberikan komentar terkait pengerjaan proyek taman Kantor DPRD Labura.
“Saya di Pekanbaru, cari kerja dan cari makan main proyek disini, ada di Dumai sama Pertamina. Coba
Setelah disinggung proyek taman Kantor DPRD Labura lantas ASPS tidak berkenan menjawab. “Saya lagi di ruangan menunggu bos, nanti aku telepon,” imbuhnya seraya memutus seluler. (c04)











