TOBA (Waspada): Ketua DPC Gerindra Toba, Charles Sitohang akhirnya angkat bicara soal dugaan penculikan Plt Kadis PUTR Kabupaten Toba, Sofyan Sitorus yang terjadi pada Kamis, (5/12) pagi hari di halaman SD Mutiara Balige.
Charles mengaku terpaksa angkat bicara setelah tersiar bahwa terduga pelaku merupakan kader Partai Gerindra Kabupaten Toba. Charles pun melakukan pendalaman kebenaran informasi tersebut.
“Pada saat kejadian saya sedang berada di Medan menjaga orangtua saya yang sedang sakit. Namun begitu berita mengenai keterlibatan oknum kader Gerindra mencuat, saya juga tidak bisa tinggal diam. Saya juga ditugaskan langsung oleh DPD untuk segera kembali ke Toba dan melakukan pendalaman kejadian tersebut,” ujar Charles.
Selama dua hari, Charles mengaku telah menemui beberapa pihak, baik korban dan keluarga korban, para saksi dan beberapa kader partai Gerindra. Hasilnya Charles membenarkan adanya dugaan keterlibatan oknum yang merupakan staf DPRD provinsi dan DPRD kabupaten terpilih dari Partai Gerindra.
“Tetapi perlu digaris bawahi, dugaan keterlibatan tersebut bukan dari pengurus partai tetapi dari oknum staf dari Caleg terpilih tingkat kabupaten dan provinsi,” imbuh Charles saat menggelar konferensi Pers di Kedai Hakim Soposurung Balige, Sabtu (7/12) sekira pukul 15.30 WIB.
Lanjut Charles, konferensi pers dilakukan agar masalah ini menjadi terang – benderang, sehingga tidak bias, tidak dipelintir dan menjadi asumsi yang tidak berimbang serta menyesatkan untuk masyarakat Toba.
“Mengapa saya baru sekarang menyampaikannya, karena saya harus mengumpulkan bukti dan bertanya langsung kepada korban,” ucapnya.
Charles mengaku telah bertemu secara langsung dengan Sofyan saat menjenguk di rumah sakit tempat Sofyan dirawat. Sekitar pukul 11.00 WIB hari ini, bersama pengurus Gerindra Toba diketahui kondisi Sofyan sudah mulai membaik.
Menurutnya, inisial pelaku sudah diketahui olehnya dan saat ini pelaku ada empat orang di mana dua di antaranya pria dan dua lagi perempuan. Kegaduhan ini sudah menjadi atensi dari petinggi DPP Gerindra untuk menjernihkan dan mendalami peristiwa ini, sehingga tidak menjadi asumsi negatif.
“Sesuai keterangan korban, peristiwa ini bisa dikatakan murni tindakan kriminal. Berharap pihak kepolisian mengusut kasus ini karena terindikasi kasus penculikan, kendati demikian kita serahkan kepada pihak kepolisian,” paparnya.
Seluruh pengurus DPC Gerindra Toba , termasuk ketua, sekretaris dan penasehat sangat menyayangkan peristiwa ini yang telah meresahkan warga Kabupaten Toba yang dikenal sangat berbudaya dan belum pernah ada peristiwa dugaan penculikan dan pengancaman kepada pejabat di Toba.
“Kami juga menyarankan kepada korban dan keluarga untuk segera membuat laporan polisi, untuk membuat efek jera kepada pelaku,” tandasnya.
Penasehat Gerindra Toba, Welman Sianipar sekaligus keluarga korban menyatakan sangat prihatin melihat kondisi fisik dan mental yang dialami oleh korban dugaan penculikan yang mendapat penganiayaan dari pelaku.
“Sejak korban dipulangkan ke rumahnya oleh oknum inisial (JS) yang dipercaya pelaku, kondisi bagian muka kiri korban lebam, dada memar dan tangan sebelah kiri susah untuk digerakkan,” terang Welman.
“Bahkan pelaku sempat memberikan ancaman akan menjemput anaknya dari sekolah membuat mental korban semakin jatuh,” lanjut Welman.
Korban menyampaikan, saat dirinya dijemput usai mengantar anaknya kesekolah dan dipaksa masuk kedalam mobil pelaku mendapat pengancaman dengan senjata tajam ke arah dada korban, dimana di dalam mobil korban diapit oleh pelaku, selama perjalanan menuju lokasi di perbatasan Kabupaten Toba dan Kabupaten Simalungun. (rg)