Scroll Untuk Membaca

Sumut

Terkait Video Viral Di Medsos, Dunggar Angkat Klarifikasi

Tabayyun Di Hadapan  MUI,Kemenag Dan Ormas Islam Di Dairi

Terkait Video Viral Di Medsos, Dunggar Angkat Klarifikasi
DUNGGAR Angkat menggunakan serban melakukan tabayyun di hadapan Pengurus MUI dan Kakan Kemenag serta Ormas Islam Kab Dairi, di Aula Kantor Kemenag Dairi. Waspada/Kartolo Munte
Kecil Besar
14px

SIDIKALANG (Waspada): Dunggar Angkat melakukan tabayyun atau klarifikasi di hadapan Ketua Majelis Ulama Indonesia, Kepala Kantor Kementerian Agama serta sejumlah Organisasi Masyarakat Islam Kabupaten Dairi.

Tabayyun yang diinisiasi MUI Kabupaten Dairi dilaksanakan di Ruang Aula Kantor Kemenag Kabupaten Dairi, Senin (11/11).

Dunggar Angkat menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh Ummat Islam, terkhusus di Kabupaten Dairi yang merasa tersinggung atas pernyataannya pada orasi di acara kampanye dari salah satu Paslon Calon Bupati dan Wakil Bupati Dairi di Lapangan Bola di Desa Pasi, Kecamatan Berampu pada 7 November 2024 yang mengatakan dalam Orasinya bahwa “Surah Al Maidah 51 tidak berlaku hari ini”. Disebutkan bahwa dianya khilaf dalam hal penyampaian orasi tersebut.

Hadir pada acera tersebut, Ketua MUI Dairi, Wahlin Munte, Kakan Kemenag Dairi Riswan Gaja, Kasat Intel Polres Dairi, Penasihat MUI Dairi Saidup Kudadiri, Ketua PHBI Raja Ardin Ujung dan ketua-ketua Ormas Islam.

Kakan Kemenag mengajak seluruh masyarakat untuk tidak mencari-cari kesalahan seseorang dan mengungkit-ungkit kesalahan orang lain. “Jika ada saudara kita melakukan kekhilafan atau kesalahan, mari kita saling memaafkan, sebab yang kecil bisa menjungkalkan yang besar, apa lagi yang besar, tentunya ini akan semakin menjungkalkan yang  lebih besar lagi,” katanya.

Sementara Ketua PHBI Dairi Raja Ardin Ujung menyebutkan, selaku sesama ummat  Islam tentunya harus saling memaafkan. Namun dikatakan, jika ada orang mengambil langkah hukum, itu adalah ranahnya penegak hukum yang menanggapinya.

Bahkan disarankan, jika ada orang yang melapor, diharapkan ada yang dapat menjebataninya kepada pelapor dan penegak hukum.

“Kita sepakat jika hal ini tidak berlanjut karena yang bersangkutan sudah meminta maaf kepada ummat Islam terkhusus kepada ummat Islam di Kabupaten Dairi,” katanya.

Penasihat MUI Saidup Kudadiri mengatakan, tabayyun ini seyogianya cepat diinisiasi sehingga tidak  membuat kegaduhan di tengah tengah ummat Islam di Dairi. “Jangan main-main dengan agama sebab ada orang yang menjadikan ucapan kita menjadi dasar hukum. Apapun hasil pertemuan ini saya terima, selaku penasihat MUI, saya tentunya menasehati adek-adek saya dan saudara saya,” ungkap Saidup.

Ketua PD Al Washliyah Mahyudin Limbong menyarankan peristiwa ini dijadikan instropeksi diri sehingga hal serupa tidak terulang kembali.

Ketua PD Muhammadiyah Kab Dairi Ansori Situngkir dalam pertemuan itu mengajak seluruh ummat Islam agar tetap menjaga keharmonisan sehingga Dairi tetap kondusif.

Sedangkan mewakili Pemuda Muslim Selamat Bahagia Maha mengharapkan untuk mengedepankan kebersamaan dan membangun solidaritas sesama, tak perlu lagi menghakimi karena sudah ada sanksi sosial melalui media sosial bahkan sanksi hukum. “Kejadian ini kiranya dapat menjadi iktibar,” katanya.

Ketua Himpunan Haji Indonesia (HIPHI) M Sanif mengajak kepada seluruh ummat Islam terutama yang berhadir dalam musyawarah itu untuk  mencari solusi atas kejadian tersebut.

Mewakili Badan Kontak Majelis Taklim Kab.Dairi (BKMT) Nuraida Tumangger mengatakan untuk melakukan langkah agar di tengah-tengah ummat Islam tetap terjaga keharmonisan dan kekondusifan.(a25).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE