Scroll Untuk Membaca

HeadlinesSumut

Tiga Bulan Ambruk, Gedung SDN 057769 Aras Napal Belum Juga Diperbaiki

SATU lokal gedung SDN 057769 di Dusun Aras Napal, Desa Bukitmas, Kec. Besitang, yang sudah tiga bulan rubuh, hingga kini belum juga diperbaiki. Waspada/Ist
SATU lokal gedung SDN 057769 di Dusun Aras Napal, Desa Bukitmas, Kec. Besitang, yang sudah tiga bulan rubuh, hingga kini belum juga diperbaiki. Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

BESITANG (Waspada): Gedung SDN 057767 di Aras Napal, Desa Bukitmas, Kec. Besitang, sudah tiga bulan lebih rubuh dan rata dengan tanah, namun sampai kini belum juga tampak ada upaya Pemkab Langkat memperbaikinya.

Lambannya atensi dari Pemkab Langkat untuk memperbaiki bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) ini sangat disesalkan para wali murid yang khawatir atas keselamatan anak mereka karena kondisi bangunan sudah lapuk.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Tiga Bulan Ambruk, Gedung SDN 057769 Aras Napal Belum Juga Diperbaiki

IKLAN

Kasek SDN 057769 Aras Napal, Rosmita Br Simanjorang dihubungi Waspada.id, Rabu (2/8), mengatakan, ada satu lokal bangunan gedung yang rubuh, sementara empat lokal lagi saat ini kondinya sudah terancam rubuh.

Ia menjelaskan, keempat lokal kondisinya sudah lapuk termakan usia. “Pasca banjir bandang tahun 2006 lalu, plafon bangunan banyak endapan tanah yang terbawa arus air dan tanah mengundang rayap. Memasuki tahun 2007 terjadi proses pelapukan,” katanya.

Romita menceritakan, akibat pelapukan ini, pernah suatu ketika terjadi insiden, di mana saat proses pelajar mengajar berlangsung, tiba-tiba material kayu yang lapuk terjatuh dan menimpa seorang murid, Elva, hingga pingsan.

Tak hanya murid, lanjut Kasek, tapi seorang guru atas nama Kamaliah, termasuk dirinya juga pernah menjadi korban dari reruntuhan material bangunan. Yang menambah rasa cemasnya, sekarang ini asbes dengan beban tanah sisa banjir di empat lokal sudah jatuh.

Rosmita mengatakan, para wali murid takut memasukan anaknya ke SDN ini, bahkan sejumlah siswa telah dipindahkan orangtua mereka ke sekolah lain. “Sekarang ini, murid di sekolah kami hanya tinggal 50 orang lagi,” kata dia dengan nada prihatin.

Kasek menyatakan, usulan untuk perbaikan gedung sekolah ini sudah beberapa kali ia sampaikan, namun hingga kini belum juga ada realisasinya. Rosmita hanya bisa berharap, gedung SDN ini segera dibangun demi untuk kenyamanan dan rasa aman siswa dan guru.

Kerusakan gedung tempat generasi bangsa menimba ilmu ini terkesan kurang mendapat skala prioritas untuk segera dibangun, padahal kondisi fisik gedung ini rawan untuk ditempati sebagai sarana proses belajar mengajar.

Selama ini, Pemkab Langkat terkes lebih memperioritaskan pembangunan rehab perkantoran dan rehab rumah dinas pejabat, sedang gedung sekolah rusak yang berada di pedalaman sepertinya luput dari perhatian.

Kondisi ini tentu menjadi potret buram. Warga memandang ini sebuah ironi. Bagaimana tidak, sudah mendekati 78 tahun Indonesia merdeka, tapi masih ada sejumlah gedung SDN di Langkat yang kondisinya sudah tidak layak.(a10)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE