BUKIT MALINTANG (Waspada.id): Seorang siswi kelas 1 SLTA di Kecamatan Bukit Malintang, Mandailing Natal, menjadi korban pencabulan oleh tiga pemuda warga Desa Mondan, Kecamatan Hutabargot. Peristiwa ini terjadi pada Senin (30/10) di sebuah pondok di wilayah tersebut.
Menurut keterangan Kepala Desa Bukit Malintang, Zulfahri, kejadian bermula ketika korban menerima pesan WhatsApp dari salah seorang pelaku. Korban yang awalnya hendak pergi mengaji, akhirnya bersedia dijemput oleh pelaku.
Korban kemudian dibawa ke sebuah pondok di perladangan pinggiran Desa Mondan. Di sana, sudah menunggu dua pelaku lainnya. Ketiga pelaku kemudian melakukan aksi bejatnya secara bergantian.
Setelah kejadian, salah seorang pelaku mengantar korban pulang sekitar pukul 23.00 WIB. Ayah korban yang curiga melihat kondisi anaknya yang sudah tidak mengenakan jilbab, kemudian mencari tahu kejadian sebenarnya.
Keesokan harinya, ayah korban bersama warga mengatur strategi untuk memancing para pelaku. Salah seorang pelaku, AS, kembali datang menjemput korban. Namun, kali ini warga sudah bersiap dan membuntuti mereka.
Pelaku AS akhirnya dikembalikan ke rumah korban karena tidak berhasil menemukan dua pelaku lainnya. Massa yang geram kemudian menghakimi AS hingga babak belur sebelum akhirnya dibawa ke Mapolres Madina.
Dalam situasi yang memanas, salah seorang keluarga pelaku berteriak bahwa pelaku lain, AA, juga berada di tempat tersebut. AA pun sempat menerima amukan massa sebelum akhirnya menyusul AS ke Polres Madina.
Sementara itu, pelaku lainnya, M, hingga saat ini masih belum tertangkap dan dikabarkan masih berada di Desa Mondan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait kasus ini. KBO Reskrim, Kasat Reskrim, dan Kapolres Madina AKBP Arie Sofandi Paloh belum memberikan jawaban saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.(id100)
