Tim Dosen Unimed Latih Guru MAS Nurul Amal Kuala

Pembelajaran Mate-21 Berbasis Websites

  • Bagikan
Tim Dosen Unimed Latih Guru MAS Nurul Amal Kuala
Tim Dosen Unimed diketuai, Dr. Abdul Ghofur, M.Pd dan Anggota, Dr. Andi Wete Polili, M. Hum, Insan Taufik, S.Kom., M.Kom bersama guru peserta pelatihan. Waspada/Ist

LANGKAT (Waspada): Tim Dosen Unimed diketuai, Dr. Abdul Ghofur, M.Pd dan Anggota, Dr. Andi Wete Polili, M. Hum, Insan Taufik, S.Kom., M.Kom, melatih guru-guru Madrasah Aliyah Nurul Amal Kuala di Jalan Binjai-Kuala KM 16 Kuala Kabupaten Langkat. Adapun kegiatan menerapkan model Pembelajaran Mate-21 berbasis Websites.

Di mana, model pembelajaran Mate-21 merupakan suatu model pembelajaran mandiri terbimbing yang mengintegrasikan berbagai keterampilan abad ke-21 dalam suatu model pembelajaran terpadu.

Model pembelajaran Mate-21 dikembangkan oleh Dr. Abdul Ghofur, M.Pd. sebagai upaya untuk merespons tuntutan pembelajaran abad ke-21 yang harus melatih peserta didik berbagai keterampilan abad ke-21, seperti menganalisis data dan informasi, tanggung jawab, berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, kreativitas, pemecahan masalah, literasi bahasa, dan literasi digital.

Menurut Ghofur, jika dalam Content and Language Integrated Learning (CLIL), hanya dipadukan antara pembelajaran bahasa dan content, maka pada Model Pembelajaran Mate-21 dipadukan antara content, bahasa, dan keterampilan abad ke-21.

Model Pembelajaran Mate-21 juga memadukan berbagai prinsip metode dan model pembelajaran, seperti Quantum Teaching, Inquiry Learning, CLIL, Problem Based Learning dan Project Based Learning.

Hal tersebut tentu menjadi suatu temuan baru yang sangat menarik untuk digunakan dalam pendidikan abad ke-21 saat ini.

Untuk dapat menerapkan model pembelajaran Mate-21, sekolah harus memiliki Learning Management System (LMS) yang sesuai dengan sintaks model pembelajaran Mate-21.

“Maka, Tim Program Kemitraan Masyarakat ini membantu sekolah mengembangkan LMS Mate-21 MAS Nurul Amal Kuala. Bukan hanya LMS Mate-21 yang dibutuhkan oleh sekolah yang menerapkan model pembelajaran tersebut, tetapi guru juga harus dibekali keterampilan menyusun bahan ajar yang strukturnya sejalan dengan sintaks model pembelajaran Mate-21,” ungkapnya Selasa (22/8).

Ditambahkannya, bahan ajar tersebut selanjutnya diunggah ke LMS Mate-21 sekolah sebagai bahan pembelajaran mandiri terbimbing.

“Oleh sebab itu, guru-guru juga dilatih mengembangkan bahan ajar dan model pembelajaran Mate-21. Dengan menerapkan Model Pembelajaran Mate-21 berbasis Websites, aktivitas pembelajaran akan terdokumentasi dengan baik secara digital,” ujarnya.

Hal lain disampaikannya, keterampilan siswa dalam menganalisis data dan informasi, tanggung jawab, berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, kreativitas, pemecahan masalah, literasi bahasa, dan literasi digital juga dapat meningkat secara signifikan.

“Oleh sebab itu, bagi sekolah dan perguruan tinggi yang belum menerapkan Model Pembelajaran Mate-21 berbasis Websites disarankan untuk menggunakannya. Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia tahun anggaran 2023,” pungkasnya.(m22)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *