PANYABUNGAN (Waspada.id): Tim Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melakukan visitasi dan verifikasi perizinan pelayanan dialisis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan, Kamis (18/12/2025).
Tim Kemenkes RI dipimpin oleh dr. H. Asral Hasan, Administrator Kesehatan Ahli Madya. Selain visitasi, dilakukan pula verifikasi lapangan terkait Penilaian Kesesuaian Perizinan Berusaha Pelayanan Dialisis RSUD Panyabungan oleh Wisnu Kus Setiawan, Amd, selaku Anggota Tim Kerja Hukum Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Mandailing Natal H. Saipullah Nasution, didampingi Sekretaris Daerah Madina M. Sahnan Pasaribu, Dinas Kesehatan Madina, serta jajaran manajemen RSUD Panyabungan.
Dalam sambutannya, Direktur RSUD Panyabungan dr. Muhammad Rusli Pulungan, Sp.THT-KL(K) memaparkan kondisi terkini Unit Hemodialisis RSUD Panyabungan. Saat ini, unit tersebut memiliki enam mesin dialisis dengan tingkat okupansi mencapai 100 persen dengan daftar tunggu saat ini ada 20 orang. menerapkan sistem kerja dua shift, dan masih beroperasi di lokasi rumah sakit lama di Jalan Merdeka, Kelurahan Kayu Jati, Panyabungan.
Menurut dr. Rusli, kondisi tersebut dinilai belum maksimal karena tingginya jumlah pasien.
“Masih kurang, jika nanti kita pindah ke lokasi rumah sakit yang baru, akan meningkatkan kapasitas Hemodiasis ini ,” ujarnya.
Untuk itu, ia berharap proses perizinan dapat segera rampung agar Unit Hemodialisis dapat secepatnya beroperasi di lokasi rumah sakit baru.
“Dengan berpindahnya unit hemodialisa, operasional akan lebih terkontrol dan pelayanan lebih terorganisir. Kita berharap fasilitas, sarana, dan prasarana semakin baik ke depan,” jelasnya.
Ia menambahkan, penguatan layanan dialisis merupakan bagian dari visi RSUD Panyabungan sebagai Rumah Sakit Rujukan Utama Kawasan Tabagsel yang Unggul dan Responsif dalam mendukung terwujudnya Madina Maju dan Madani Tahun 2029.
“Terlebih jarak Madina ke Medan lebih dari 500 kilometer. Tidak semua pasien dan keluarga sanggup menempuh jarak sejauh itu,” pungkas dr. Rusli.

Sementara itu, Bupati Madina H. Saipullah Nasution menyampaikan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Madina terhadap proses perizinan, akreditasi, dan pengembangan RSUD Panyabungan.
“Pemkab Madina bangga dan berkomitmen untuk terus mendukung RSUD Panyabungan dengan target menjadi rumah sakit rujukan layanan KJSU KIA ( kanker, jantung, stroke, urologi, serta kesehatan ibu dan anak -red),” ungkapnya.
Menurut Saipullah, penguatan layanan tersebut diharapkan dapat mengurangi beban rujukan ke RSUP Adam Malik Medan dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Tabagsel, khususnya Mandailing Natal.
Pada kesempatan yang sama, dr. H. Asral Hasan menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemkab Madina dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Ia menjelaskan bahwa terdapat dua tahapan verifikasi dalam proses perizinan, yakni verifikasi dokumen dan verifikasi lapangan.
“Laporan dari Direktur RSUD Panyabungan dan dokumen perizinan sudah diunggah melalui OSS pada 20 November lalu. Karena adanya permohonan dari pihak rumah sakit dan Bupati, maka dalam waktu kurang dari sebulan kami sudah hadir di sini,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa kehadiran tim Kemenkes bukan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan rumah sakit sesuai standar yang ditetapkan.
“Kami ingin melihat langsung potensi apa yang masih bisa ditingkatkan. Kami juga memahami harapan agar izin pelayanan dialisis ini dapat segera diterbitkan,” tambahnya.
Di akhir arahannya, dr. Asral Hasan berpesan agar potensi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) RSUD Panyabungan, khususnya di Unit Dialisis, terus ditingkatkan melalui pelatihan dan pengembangan berkelanjutan.
Agenda kegiatan kemudian dilanjutkan dengan verifikasi lapangan yang mencakup sarana dan prasarana, fasilitas pendukung, kesiapan SDM, serta lokasi yang akan ditetapkan sebagai Unit Hemodialisis RSUD Panyabungan.(id100)











