Tim Pengabdian Masyarakat USU Gelar Bimtek Di Pulau Kampai

  • Bagikan
Tim Pengabdian Masyarakat USU Gelar Bimtek Di Pulau Kampai
Tim Pengabdian Masyarakat USU bersama peserta kegiatan yang menerima manfaat mesin pengering dan pengemasan produk terasi di Desa Pulau Kampai Langkat. Waspada/Ist

LANGKAT (Waspada): Tim Pengabdian Masyarakat USU melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek), penggunaan teknologi tepat guna, yakni mesin pengering, pada terasi udang rebon di Desa Pulau Kampai, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat Selasa lalu.

Kegiatan sebagai bentuk implementasi salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat. Ketua Tim, Astrid Fauzia Dewinta S. St. Pi., M.Si bersama anggota tim, Vindi Rilani Manurung, S.Pi, MP. dan Putri Chandra Ayu STP, M.Si.

Di mana kegiatan digelar dengan latar belakang daerah yang berada di wilayah pesisir dengan potensi komoditas hasil laut yang besar. Hal itu yang menjadikan Desa Pulau Kampai terkenal dengan olahan terasi udang bahkan menjadi warisan dari nenek moyang di desa tersebut.

Tim Pengabdian USU menemukan permasalahan kelompok industri rumah tangga yang memproduksi terasi di Desa Pulau Kampai masih melakukan pengolahan terasi secara konvensional.

Hal ini mendatangkan hambatan bagi kelompok industri rumah tangga tersebut terhadap peningkatan volume produksi, mutu produk, dan daya jual.

Menurut Astrid Fauzia Dewinta S. St. Pi., M.Si pihaknya menemukan salah satu kelompok usaha industri rumah tangga yang bernama artha baroe masih menggunakan pengolahan secara konvensional baik dari proses penjemuran maupun penjualan.

“Hal itu yang menginsiasi kami untuk melakukan pengabdian melalui mekanisasi pengeringan dan pengemasan higienis udang rebon,” ungkap Astrid kepada Waspada, Sabtu (19/8).

Dia menambahkan, adanya ketergantungan terhadap panas sinar matahari yang tidak menentu dan musim hujan dapat menghambat proses produksi sehingga waktu pengeringan tidak bisa diprediksi.

Hal itu yang menyebabkan produksi masih relatif rendah yaitu 1 bulan hanya memproduksi 200 kg terasi.

“Maka dari itu, dengan adanya kerja sama dengan mitra Atha Baroe diharapkan dapat memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh kelompok industri tersebut,” ucap Astrid.

Pihaknya berharap adanya pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh Tim Pengabdian USU dirasakan manfaatnya oleh pemilik produksi terasi udang rebon.

Warga setempat, peserta kegiatan atas nama, Abu Bakar. sangat bersyukur dengan dengan kedatangan Tim Pengabdian USU.

“Alat pengeringan dan pengemasan telah diberikan Tim Pengabdian USU telah memberikan banyak sekali manfaat termasuk cara yang lebih mudah serta waktu yang dibutuhkan digunakan lebih sedikit daripada cara yang tradisional,” ucap Abu Bakar.

Antusiasme Abu Bakar sangat terlihat ketika beliau mencoba alat pengeringan dan pengemasan terasi udang rebon. Ia terlihat senang karena dengan hadirnya alat tersebut, proses produksi terasi tidak lagi bergantung pada panas matahari sehingga tidak akan takut jika saat musim hujan tidak bisa menjemur olahan terasinya.

Menurutnya, alat pengeringan dan pengemasan tersebut sangat praktis dapat digunakan bisa digunakan kapan saja. Dengan demikian, Tim Pengabdian USU telah memberikan manfaat untuk meningkatkan produksi, mutu, dan daya jual produk terasi udang rebon bagi mitra yaitu pengusaha terasi Desa Pulau Kampai.(m22)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *