PendidikanSumut

Tim PKM IPTS Dampingi Warga Tapsel Kembangkan Budidaya Lebah Madu Trigona

Tim PKM IPTS Dampingi Warga Tapsel Kembangkan Budidaya Lebah Madu Trigona
Ketua Tim PkM IPTS Hartini, S.E., M.Pd (tengah) foto bersama dengan anggita tim Perima Simbolon, S.Si., M.Pd (2 kiri), Marzuki Ahmad, M.Pd.(2 kanan), Ahmad Fauzi Pulungan dan Puspa Sari Ritonga. Waspada.id/ist.
Kecil Besar
14px

P.SIDIMPUAN (Waspada.id): Dosen dan mahasiswa Institut Pendidikan Tapanuli Selatan (IPTS) yang tergabung dalam Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dampingi Kelompok Tani Hutan (KTH) Adian Nasonang Sihuik-huik, Kecamatan Angkola Selatan, Tapsel, Sumut dalam mengembangkan budidaya lebah madu trigona.

Ketua Tim PkM IPTS, Sri Hartini, S.E, M.Pd, didampingi anggota Tim Marzuki Ahmad, M.Pd., Perima Simbolon, S.Si, M.Pd dan 4 orang mahasiswa yaitu Ahmad Fauzi Pulungan, Puspa Sari Ritonga, Egi Kurniawan, Arni Zuamini Pulungan, Kamis (18/12/2025) mengatakan pendampingan terhadap warga yang tergabung dalam KTH Adian Nasonang merupakan bagian dari upaya untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Pendampingan yang dilakukan Tim PkM ini, ucap Sri Hartini, dilakukan secara intensif sejak pertengahan September 2025. “Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas lebah madu trigona dan manajemen mitra yang pada akhirnya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” tuturnya.

Kegiatan pendampingan melalui program PkM, paparnya, meliputi sosialisasi budidaya lebah trigona dengan menghadirkan praktisi budidaya lebah trigona, Irwan Efendi, S.E. yang berafiliasi sebagai, “Komunitas Penggiat Lebah Madu Tabagsel”.

Tim PkM IPTS saat gelar sosialisasi pengembangan ternak madu lebah trigona di Sihuik-huik, Angkola Selatan, Tapsel. Waspada. id/ist.

Dalam sosialisasi yang berfokus pada “Pengantar Budidaya Lebah Madu”, membahas tentang pentingnya memahami proses dan telnik budidaya berbagai jenis lebah trigona agar hasilnya meningkat dan lebih berkualitas karena peningkatan produksi jelas berdampak pada peningkatan ekonomi.

Irwan Efendi menjelaskan bahwa budidaya lebah perlu terus ditingkatkan dan adanya edukasi dan pendampingan dari Tim PkM IPTS sangat tepat.”Kegiatan perlebahan ini, Eskalasinya akan lebih kencang jika disuarakan oleh pihak kampus,” tuturnya.

Menurutnya, kampus sebagai dunia pendidikan tinggi akan memiliki peran penting dalam mencerdaskan masyarakat melalui bebagai program pengabdian yang didasarkan pada ilmu pengetahuan sehingga dapat dipercaya.

“Kami berharap pemerintah daerah di Tabagsel juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan potensi lebah madu Trigona di kebun ataupun di pekarangan rumah,” harapnya.

Potensi Lebah Trilogna

Dosen IPTS Sri Hartini mangatakan bahwa lebah madu Trigona memiliki potensi besar dalam mendoring pelestarian alam dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Lebah Trigona yang mampu menghasilkan madu berkualitas tinggi dengan cita rasa khas dan kandungan antibakteri yang kuat ungkapnya, cukup mudah untuk dibudidayakan tanpa risiko bahaya.

“Lebah ini hidup selaras dengan alam, bergantung pada keanekaragaman bunga dan vegetasi hutan yang lestari, sehingga budidayanya tidak hanya memberikan nilai ekonomi melalui madu, propolis, dan bee pollen, tetapi juga mendorong pelestarian lingkungan. Trigona bukan sekadar penghasil madu, melainkan simbol harmoni antara produktivitas, kearifan lokal, dan keberlanjutan alam,” ucapnya.

Selain melakukan pendampingan melaui program PkM, Tim dosen IPTS juga memberikan alat/teknologi kepada mitra. Teknologi yang diserahkan berupa koloni lebah madu trigona jenis utama sebanyak 10 koloni, alat sedot madu sebanyak 10 unit, dan Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 11 unit. Penyerahan Alat/teknologi tepat guna tersebut diserahkan secara langsung oleh tim pengabdi kepada anggota KTH Adian Nasonang.

Dipilihnya KTH Adian Nasonang sebagai sasaran pendampingan, paparnya, mengingat potensinya sebagai penghasil madu di Tapanuli Selatan masih sangat besar, namun memiliki tantangan di bidang produksi dan manajemen.

“Kita yakin omset pelaku usaha akan meningkat signifikan jika dibarengi dengan penambahan jumlah koloni madu trigona jenis utama, penyediaan APD yang berkualitas serta alat sedot yang praktis digunakan, serta memperbaiki manajemen KTH Adian Nasonang,” ujar Hartini.

Kegiatan pengabdian yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi Sain dan Teknologi (Kemdiktisaintek) tahun 2025, ucapnya, mencakup dua fokus utama.

Pertama: Jumlah koloni lebah Trigona Bertambah; Panen madu per koloni menjadi bertambah; dan memperpendek siklus panen, sehingga total volume madu yang dihasilkan dalam periode tertentu menjadi lebih banyak dibanding sebelumnya.

Kedua: Struktur organisasi KTH Adian Nasonang menjadi lebih efektif; Pembentukan Kelompok kelompok Kecil dan Pembagian tugas serta tanggung jawab antar anggota menjadi lebih praktis dan jelas; Penguatan sistem komunikasi dan koordinasi internal menjadi semakin intensif; Pembuatan jadwal kegiatan kelompok dan rapat rutin dalam kelompok kecil dan kelompok KTH Adian Nasonang.

Tim PkM IPTS berikan bantuan peralatan pengembakngan lebah madu dan koloni lebah kepada Kelompok Tani Hutan Adian Nasonang, Sihuik-huik, Angkola Selatan, Tapsel. Waspada.id/ist.

Kami Dari TIM PkM IPTS, lanjut Sri Hartini, mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Republik Indonesia yang telah memberikan dukungan pendanaan terhadap kegiatan PkM yang dilaksanakan.

Juga berterima kasih kepada IPTS yang senantiasa mendorong dosen dan mahasiswa untuk berperan aktif dalam kegiatan pengabdian berbasis riset. “Harapan kami, Kelompok Tani Hutan Adian Nasonang mampu naik kelas dan menjadi bagian dari ekosistem ekonomi kreatif yang tangguh,” ujarnya.

Berdampak Positif

Edukasi yang diberikan Tim PkM IPTS melalui program pengabdian lewat kegaitan sosialisasi dan pendampingan secara berkelanjutan telah memberikan dampak perubahan dalam produksi dan manajemen KTH Adian Nasonong, Sihuik-Huik, Tapsel sebagai mitra Tim PkM.

Untuk mengukur pemahaman anggota KTH, anggota Tim PkM IPTS, Marzuki Ahmad, S.Pd., M.Pd yang aktif menganalisis pemahaman mitra dalam budidaya lebah trigona juga melakukan wawancara dengan warga di sela-sela kegiatan sosialisasi.

“Melalui kegiatan sosialisasi yang dilakukan diperoleh peningkatan pemahaman mitra sebesar 61,02%. Peningkatan pemahaman mitra dalam budidaya lebah trigona ini termasuk dalam kategori sedang,” tuturnya.

Perima Simbolon, S.Si., M.Pd, menambahkan produksi lebah trigona KTH Adian Nasonang cenderung akan semakin meningkat, sebab KTH ini sudah dibekali tambahan koloni lebah madu trigona jenis itama yang dapat memproduksi madu yang stabil (0,5 liter) dalam tiap bulannya serta alat panen dan perawatan koloni yang meliputi APD dan alat sedot madu yang mempermudah untuk proses perawatan koloni.

Lebih jauh, Simbolon mengungkapkan bahwa kegiatan pengabdian ini, senantiasa dilakukan untuk menghasilkan produksi madu yang lebih banyak dan lebih berkualitas, sehingga berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

Puspa Sari Ritonga, mahasiswa Pendidikan Ekonomi IPTS semester V yang juga anggota Tim PkM, mengungkapkan bahwa kegiatan pengabdian ini sangat memberi pegaruh positif terhadap pengembangan diri mahasiswa.

“Saya sangat senang dan bangga bisa menjadi anggota dari tim PkM ini, Program ini menambah wawasan dan membangun semangat saya untuk berwirausaha, terkhusus pada budidaya lebah trigona,” ujarnya.

Ketua KTH Adian Nasonang mengucapkan terima kasih sekaligus apresiasi terhadap tim PkM dosen IPTS yang telah memberikan edukasi dan pendampingan dalam budidaya lebah madu trigona yang didanai DPPM Kemditisaintek

KTH Adian Nasonang berharap sinergi dengan Tim dosen IPTS melalui edukasi dan pendampingan terhadap mereka dalan pengembangan budidaya lebah trigona terus dilakukan secara berkelanjutan.

Tim PKM IPTS dan Kelompok Tani Hutan Adian Nasonang, Sihuik-huik, Angkola Selatan, Tapsel foto bersama. Waspada.id/ist.

Rektor IPTS Dr. H. Zulfadli, M.Pd. juga mengapresiasi TIM PkM yang telah sukses menjalankan program Pengabdian kepada Masyarakat. “Kegiatan ini merupakan salah satu wujud dari implementasi Tridharma Perguruan Tinggi,” katanya.

Melalui kegiatan pendampingan seperti ini, ucap Rektor, dosen dan mahasiswa tidak hanya menjadi chanel dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga turut menjadi wahana formal kemandirian ekonomi masyarakat melalui peningkatan aspek produksi dan manajemen budidaya lebah madu trigona yang baik.

Program yang didanai Kemendikti, Sains, dan Teknologi melalui DPPM, ungkapnya menjadi contoh bagaimana sinergi antara perguruan tinggi dan pelaku kelompok tani hutan dalam budidaya lebah madu dapat melahirkan perubahan konkret bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

Melalui pendekatan edukatif, inovatif, dan kolaboratif, KTH Adian Nasonang diharapkan dapat terus berkembang menjadi Kelompok Tani unggulan yang berdaya saing tinggi, mandiri, dan mampu berkontribusi dalam memperkuat perekonomian daerah Tapanuli Selatan.(id46).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE