P.SIDIMPUAN (Waspada.id) : Dosen dan Mahasiswa yang tergabung dalam Tim PKM Tanggap Darurat Bencana 2025 Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan (UGNP) turun tangan terjun ke lokasi bencana pulihkan ketahanan dasar warga terdampak banjir dan tanah longsor di 4 desa di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Keempat desa yang menjadi sasaran Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini yakni Mabang Pasir Desa Muara Huta Raja, dan Desa Batu Ula, Kecamatan Muara Batang Toru, Desa Silaiya, Kecamatan Sayur Matinggi dan Desa Huta Godang, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Ketua Tim PKM Tanggap Darurat UGNP, Syafiruddin, S.TP, MP bersama anggota tim Alwendi dan Erin Alawiyah Siregar, Sabtu (27/12/2025) mengatakan, kegiatan pemulihan ketahanan dasar warga terdampak bencana di dua lokasi itu dilakukan sejak 4 Desember 2025 dengan tujuan membantu dan membangun semangat hidup warga pasca ditimpa bencana.

Program tanggap darurat yang melibatkan 5 mahasiswa Fakultas Pertanian (Rafa Kanirozoee, Sahrul Azhari Lubis, Abdilah Rahman, Ary Abdillah Hasibuan dan Pandy Amar Lubis) ini, ucapnya, merupakan bagian dari upaya yang dilakukan UGNP dalam membantu masyarakat terdampak bencana banjir.
“Kegiatan aksi peduli ini didanai Direktorat Pembelajaran dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat tanggap darurat bencana wilayah Sumatera Utara,” katanya.
Program tanggap darurat dan pemulihan awal ini dirancang dengan pendekatan komprehensif, mencakup pemulihan layanan dasar, dukungan psikososial, pemulihan akses logistik dan pasar, perbaikan sanitasi lingkungan, serta kesiapan masyarakat untuk kembali menjalankan aktivitas sosial ekonomi.
Aksi tanggap darurat terjun langsung ke lokasi bencana secara kontinu di Mabang Pasir, Batu Ula, Silaiya dan Huta Godang mendapat sambutan positif dari warga terdampak banjir karena kehadiran Tim PKM UGNP mendampingi warga siang dan malam dalam mengembalikan ketahanan dasar warga.
Proses pengembangan ketahanan dasar warga ini, ucapnya, dilakukan melalui beberapa tahapan, mulai dari koordinasi awal dan validasi kondisi lapangan bersama pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan relawan, hingga distribusi bantuan kebutuhan dasar secara terjadwal dan tepat sasaran.
Dalam memberikan pendampingan terhadap warga terdampak banjir, lanjut Syafiruddin, Tim PKM mendirikan dua posko darurat di Desa Huta Godang, Kecamatan Batang Toru dan satu posko darurat di Mabang Pasir, Desa Muara Huta Raja, Kecamatan Angkola Sangkunur, Tapsel.
Sedangkan di Desa Silaiya, Kecamatan Sayur Matinggi dan Desa Batu Ula, Kecamatan Muara Batang Toru, Tim PKM Tanggap Darurat Bencana 2025 ini, ujarnya, selain memberikan bantuan, juga memberikan edukasi kepada warga untuk bangkit kembali menata hidup yang lebih baik.
“Pendirian posko ini jadi bagian penting dari intervensi program. Posko tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pusat koordinasi lapangan, tetapi juga menjadi tempat istirahat bagi masyarakat terdampak dan aparat yang terlibat dalam proses penanganan bencana,” tuturnya.
Selain paket sembako, pakaian layak dan makanan bergizi, lanjut Syafiruddin, Tim PKM juga memberikan peralatan kebersihan, membuat sanitasi dan dapur umum. “Peralatan yang kita gunakan seperti tenda dan speaker juga kita serahkan,” jelasnya.
Syafiruddin yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UGN Padangsidimpuan, mengungkapkan bahwa penyaluran bantuan logistik mendapat respons positif dari masyarakat.
“Paket sembako dan sanitasi kit dikemas dalam wadah tertutup untuk menjaga kualitas bantuan dari hujan dan kelembaban. Masyarakat menilai metode ini lebih aman dan bermanfaat karena wadahnya dapat digunakan kembali untuk kebutuhan sehari-hari,” paparnya.

Dalam rangka membangun semangat warga untuk bangkit dari trauma bencana banjir, Bendahara Yayasan Dharma Bakti Pendidikan Indonesia (YADPI) Drs. Nurdin Pane dan pengurus YADPI Abdul Gani Lingga, SH, turun ke posko tanggap darurat UGN untuk memberikan edukasi kepada warga terdampak banjir agar tidak larut dalam kesedihan, namun harus bangkit untuk menta hidup yang lebih baik.
Saddam Simbolon, Warga Mabang Pasir, Desa Muara Huta Raja mengatakan, Tim PKM UGM merupakan salah satu yang pertama membangun tenda posko tanggap darurat. Warga lainnya mengaku kehadiran Tim PKM UGN menjadi obat bagi mereka. “Malam ini akhirnya bisa tidur dan bermimpi,” ungkapnya.
Kepala Desa Muara Huta Raja, Kecamatan Muara Batang Toru, Rohim Siregar mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Tim Tanggap Darurat UGN Padangsidimpuan yang telah memberikan bantuan dan edukasi kepada warganya.(id46).










