SIDIKALANG(Waspada):Gedung Galeri Produk Unggulan Desa Wisata Kabupaten Dairi dan Toilet Premium di Komplek Taman Wisata Sitinjo Kecamatan Sitinjo Kab.Dairi yang baru di resmikan Selasa(4/10) kemarin mendapat protes dari Tokoh Masyarakat.
Protes Tokoh muncul disebabkan tulisan di Toilet Premium itu menggunakan bahasa Toba ‘Bilut Haiason Natorop’ Rest room.
Kepala Dinas Pariwisata Dairi Rahmat Syah Munthe di konfirmasi Waspada Rabu(5/10) melalui Kabid Pariwisata, Ripmo Padang mengatakan,protes Tokoh masyarakat tentang tulisan di toilet Premium itu masih wajar,sebab tulisan itu dalam bahasa suku Toba padahal wilayah Taman Wisata Iman Sitinjo adalah merupakan wilayah marga Kudadiri.
“Jadi tulisan itu akan diganti dengan kearifan lokal,sebab sudah ada kesepakatan antara Balai prasarana pemukiman wilayah Sumatera Utara dengan tokoh masyarakat setempat.Saat ini sedang di cetak,”.sebut Ripmo Padang.
Sementara,Penandatanganan serah terima aset berupa toilet premium yang dilakukan langsung oleh Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Utara diwakili oleh Normalina Purba SE dilaksankan pada, Selasa (4/10) kemarin.
Selain serah terima aset bangunan toilet premium, juga dilakukan penyerahan 1 unit mobil truk pengangkut tinja.
Dikesempatan itu Normalina menjelaskan, bangunan toilet premium ini dibangun oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan nilai anggaran Rp. 2,1 miliar.
Tokoh Masyarakat,Ketua Sulang Silima marga Kudadiri
Samsul Kudadiri dikonfirmasi melalui telepon genggamnya tidak berkomentar banyak,konfirmasi saja Kadis Pariwisata tulisnya di WhatsApp pribadinya.(a25/B).
Keterangan foto.TULISAN di toilet Premium digedung galeri produk unggulan desa wisata Kab.Dairi ditutup.Waspada/Kartolo Munte.
