Scroll Untuk Membaca

Sumut

Umat Islam Diminta Waspadai ‘Politik Karung Tikus’

Kecil Besar
14px

P.SIDEMPUAN (Waspada) : Ketua DP Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Sidempuan Ustadz Drs H Zulfan Efendi Hasibuan, MA mengingatkan sekaligus meminta umat Islam khususnya yang ada di Kota Padang Sidimpuan untuk meningkatkan ukhuwah dalam mewaspadai ‘politik karung tikus’.

“Kita (umat Islam) terkadang tidak sadar sudah terperangkat dalam politik karung tikus,” kata Ketua DP MUI Padang Sidempuan Ustadz Drs. H. Zulfan Efendi Hasibuan MA pada Halal bihalal yang digelar MUI Padang Sidempuan, Selasa (31/5).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Halal bihalal dengan tema ‘Lestarikan Nilai-Nilai Ramadhan Untuk Menuju Ketaqwaan Yang Hakiki’ dihadiri Kakan Kemenag Padang Sidempuan Masir Rambe MA, Ketua Pengadilan Agama Padang Sidempuan Fadlah Mardiyah Puluhan SH.I, MH dan Kapolres Padang Sidempuan AKBP Dwi Prasetyo Wibowo diwakili Kasat Binmas AKP Sulhan Arifin Siregar, SH

Ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan MA mengungkapkan pernah membaca sebuah buka yang didalmnya termuat kisah perjalanan seorang peneliti yang hendak meneliti piramida. Dalam perjalanan pulang, sang peneliti melihat sesorang yang menendang-nendang karung sekira tisap lima menit.

Merasa heran sang peneliti tersebut menyakan kepada orang yang menendang karung itu, apa isi karung tersebut dan kenapa ditendang-tendang. Orang itu mengatakan bahwa isi karung yang ditendangnya adalah tikus yang akan dijual untuk bahan penelitian.

Jika karung tersebut tidak ditendang-tendang, maka dalam waktu singkat, tikus yang memikili kekuatan dengan giginya yang tajam maka karung itu dengan mudah akan ditembus tikus yang ada dalam karung. ”Mendengar jawaban dari orang yang menendang karung tersebut, sang peneliti paham kenapa karung itu harus ditendang-tendang,” ucap Ustadz Zulfan.

Gambaran tersebut, lanjut Ketua MUI Padang Sidempuan, merupakan politik karung tikus dan identik dengan kondisi umat saat ini. Disadari atau tidak disadari, sebagian umat telah terdorong untuk melihat perbedaan dari pada kesamaan demi kemaslahatan umat dan agama Islam.

Ketua DP MUI Padang Sidempuan Ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan MA (tengah) foto bersama dengan Ketua Pengadilan Agama Padang Sidempuan Fadlah Mardiyah Puluhan SH.I, MH (3 kiri) dan sejumlah ulama pada Halal bihalal yang digelar MUI Padang Sidempuan, Selasa (31/5). Waspada/Mohot Lubis

“Ke depan saya mengajak kita semua, sesungguhnya orang beriman itu bersaudara, NU dan Muhammadiyah itu bersama. Terkadang lebih menonjol kemuhamadiyahannya dari pada keislamannya. Begitu juga lebih menonjol NU-nya dari pada keislamannya,” jelas Ustadz Zulfan.

Ketua MUI Padang Sidempuan menegaskan bahwa perbedaan itu pasti ada, tapi jangan perbedaan itu yang ditonjolkan, tapi kebersamaan dibangun demi terjaga ukhuwah untuk menuju ketaqwaan.

“Kita lebih rajin dan lebih giat bekerja dibandingkan dengan orang Arab, tapi kenapa mereka lebih sejahtera. Dalam surat Al-Araf ayat 96 Allah berfirman yang artinya kalau saja penduduk negeri beriman dan bertaqwa, Aku beri kesejahteraan. Di Arab kalau sudah dapat waktu sholat, maka pedagang tutup,” ungkapnya.

Menurutnya, apa yang sudah dicapai di Ramadhan, ustadz Zulfan mengajak umat Islam agar melestarikannya. ”Bukankah kemarin secara totalis ibadah kita untuk lebih bertaqwa kepada Allah SWT. Allah katakan orang yang bertaqwa itu orang yang berinfaq. Nanti di akhir kita menyesal karena kurang infaq,” katanya.

Kakan Kemenag Padang Sidempuan Masir Rambe MA mengatakan bahwa Hala Bihalal dimulai di zaman penjajahan, Sukarno, pada saat itu mendatangi Hasyim Azhari karena prihatin dengan umat yang terpecah sehingga digelarlah halal bihalal.

Anggota Dewan Pembina MUI Padang Sidempuan, H. Agus Salim Daulay MA menjelaskan, ada 5 macam yang membatalkan nilai puasa yakni bohong, mengumpat, adu domba, melihat dengan syahwat dan sumpah palsu.(a39).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE