KISARAN (Waspada): Meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas mahasiswa dalam dunia usaha, Prodi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian UNA gelar seminar Technopreneurship dan Best Practise Bisnis Dunia Perikanan.
Dekan Fakultas Pertanian Safruddin, S.P., M.MA, sambutannya dalam seminar Technopreneurship dan Best Practise Bisnis Dunia Perikanan, Jumat (24/11) di Aula Fakultas Pertanian, kegiatan ini untuk menjalin kerjasama yang baik yang pada kegiatan ini dengan dihadiri Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Sumber Sarana Sari yang juga sebagai narasumber, serta penjajakan Kerjasama Tahun 2023 Program Studi Budidaya Perairan serta penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan).
“Kita berharap kepada mahasiswa khususnya Program Studi Budidaya Perairan bisa melihat gambaran akan seperti apa nantinya ketika sudah selesai dari dunia perkuliahan ini. Kami juga mengharapkan lulusan dari Prodi Budidaya Perairan tidak hanya hebat dalam bidang akademik tetapi juga mempunyai keterampilan di bidang lain,” jelas Safruddin.
Sedangkan Dosen Fakultas Pertanian Juliwati P. Batubara, S.Pi., M.Si, memaparkan kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa Prodi Perairan dengan jumlah peserta 60 mahasiswa, dan dana yang digunakan berasal dari dana Yayasan Universitas Asahan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran faktual dunia usaha dan industri kepada civitas akademika di lingkungan Prodi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian mengingat akan pentingnya kegiatan ini dalam proses pengembangan pola pikir mahasiswa.
Selain itu, MoA Fakultas Universitas Asahan dengan Pokdakan Sumber Sarana Sari, yaitu kerja mencakup bidang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan tinggi yang meliputi bidang Pendidikan dan Pembelajaran, Penelitian dan Pengembangan Kelimuan, serta Pengabdian kepada masyarakat.
“Para pihak terkait sepakat mengadakan kerjasama dengan prinsip kemitraan, sinergi dan saling menguntungkan melalui pengembangan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dibidang budidaya air ikan yang sesuai dengan fungsi serta wewenang masing-masing,” jelas Juliwati.
Sedangkan Narasumber Pokdakan Sumber Sarana Sari, Anwar Ma’sum Saragih, menerangkan bahwa sebuah usaha harus dilakukan dengan serius dan tidak mudah menyerah dengan memanfaatkan peluang yang ada, seperti awal mulanya berdirinya Pokdakan Sumber Sarana Sari. Diawali dengan keberanian untuk berubah, dengan meneruskan hobi dalam dunia perikanan, meskipun dengan modal meminjam dari teman dan sahabat terdekat. Dimulai 2007 hingga saat ini tentunya tidak mudah dengan ujian selalu datang silih berganti.
“Yang penting tanamkan rasa percaya diri, dan tidak pernah putus asa, karena dalam dunia usaha harus bekerja keras,” jelas Ma’sum. (a02/a19/a20)