P.BRANDAN (Waspada.id): Usai banjir yang melanda beberapa kecamatan di Langkat mempengaruhi kondisi dan kebutuhan masyarakat di daerah itu.
Salah seorang warga di Kecamatan Babalan mengaku kesal dengan keterbatasan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas di daerah itu. Kalau pun ada di eceran harganya mencapai Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per botol.
Sementara itu, Ridho salah seorang warga lainnya juga menyesalkan suplay air PDAM masih belum mengalir sejak awal banjir di Langkat.

Selain air bersih dia juga kecewa dengan harga eceran BBM jenis Pertalite yang dijual dengan harga Rp30ribu .
“Harga BBM naik karena langka. Kelangkaan diduga banyak peninbun BBM jenis Pertalite,” sebutnya, Rabu (3/12/25) sembari berharap pihak terkait dapat menindak tegas para pelaku peninbun BBM.
Terpisah, warga Kecamatan Sei Lepan mengeluhkan keterbatasan pasokan gas 3kg. Akibatnya beberapa warga tidak memasak dan membeli makanan dan minuman di luar yang harganya mencekik leher.
Pantauan Waspada.id di beberapa jalan umum dan permukiman warga, sampah usai banjir sudah ‘menggunung’ di mana mana.(id27)












