Simalungun (Waspada): Universitas Sumatera Utara (USU) melalui program pengabdian masyarakatnya telah melaksanakan kegiatan pemanfaatan limbah organik untuk pupuk dan pestisida organik di Desa Saran Padang, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun.
Kegiatan ini dilaksanakan pada (13/7) dan diawali dengan pemberian pelatihan dan edukasi kepada warga desa.
Pelatihan ini dipimpin oleh Ibu Dr. Sri Fajar Ayu, SP., MM., ketua
pengusul kegiatan pengabdian, bersama dengan Ibu Wida Akasah, S.Agr., M.Sc., dan Ibu Ummi Maysaroh, S.Agr., M.Sc. Ibu-ibu dosen memberikan pengetahuan mendalam mengenai cara-cara mengolah limbah organik menjadi pupuk dan pestisida yang ramah lingkungan.
“Kami percaya bahwa pemanfaatan limbah organik ini dapat membantu meningkatkan kualitas pertanian di Desa Saran Padang dan memberikan solusi berkelanjutan bagi masalah limbah,” kata Dr. Sri Fajar Ayu sembari mengatakan “Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat memberdayakan
warga desa untuk menerapkan teknik pertanian organik yang lebih baik dan ramah lingkungan,” katanya.
Kegiatan ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari warga desa. Sebanyak 32 peserta yang terdiri dari petani dan masyarakat setempat mengikuti pelatihan dengan penuh semangat.
Mereka belajar tentang proses pengomposan, teknik pembuatan pupuk organik, serta cara memproduksi pestisida alami dari bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar mereka.
Menurut Wida Akasah, pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya pertanian berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang bijak.
Begitu juga yang dikatakan Maysaroh bahwa Dengan penerapan teknik ini, ia berharap Desa Saran Padang bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menerapkan praktik pertanian organik yang efektif dan ramah lingkungan.
“Kegiatan ini juga didukung oleh perangkat desa dan adanya bantuan berupa alat-alat dan bahan untuk pembuatan pupuk dan pestisida organik. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami sekarang memiliki pengetahuan baru yang dapat diterapkan dalam kegiatan pertanian sehari-hari,” kata Andi, salah satu peserta pelatihan yang juga berperan sebagai petani di Desa Saran Padang.(cbud)