PEMATANGSIANTAR (Waspada): Wali Kota berharap hubungan antara pemerintah dengan para alim ulama mampu menjadi bekal dalam membangun Pematangsiantar menjadi kota yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur atau kota yang aman, damai, nyaman dan sejahtera.
Penyampaian harapan Wali Kota Susanti Dewayani itu saat menghadiri kegiatan buka puasa bersama dengan pelaksana Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pematangsiantar di sekretariat MUI, Jl. Kartini, Kamis (4/4).
Wali Kota juga berterimakasih dan menyampaikan penghargaan kepada MUI yang menyelenggarakan buka puasa bersama.
“Meski terkesan mendadak, tapi sangat luar biasa. Kegiatan ini selain buka puasa bersama, tentunya ini juga bentuk silaturahmi yang kita ketahui dengan adanya silaturahmi tentunya akan membawa banyak keberkahan dan banyak manfaat bagi kita semua,” imbuh Wali Kota.
Pada kesempatan itu, Wali Kota berterimakasih kepada Ketua MUI M. Ali Lubis yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), TNI-Polri dan lainnya yang selama ini telah seiring sejalan dan bersama-sama membangun Pematangsiantar, hingga mendapatkan predikat 11 kota paling toleran di Indonesia.
Sebelumnya, lanjut Wali Kota, Pematangsiantar berada di peringkat 51, kemudian naik menjadi peringkat 31. “Alhamdulilah di 2024 ini Pematangsiantar mendapat peringkat 11. Namun, meskipun ranking ke-11, tapi pemerintah pusat melihat Pematangsiantar ini loncatannya begitu luar biasa.”
“Hingga, pemerintah pusat sangat berharap besar kepada Pematangsiantar yang Insya Allah akan menjadi percontohan bagi kota-kota di seluruh Indonesia untuk tingkat toleransinya,” lanjut Wali Kota seraya menambahkan keberhasilan itu berkat kerjasama semua pihak, sebab pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada dukungan dari semua elemen lapisan masyarakat.
Sebelumnya, Sekretaris MUI Ahmad Ridwansyah Putra mengeingatkan untuk selalu menjaga silaturahmi. “Buka puasa bersama ini bisa kita jadikan momentum untuk bersilaturahmi, dimana salah satu keutamaan menjaga silaturahmi yakni melancarkan rezeki dan umurnya. Dengan bersilaturahmi akan melapangkan rezekinya serta memanjangkan umurnya.”
Sementara, Ketua MUI dalam tausiah singkat menjelang berbuka, mengajak hadirin untuk berintropeksi, yang telah menunaikan ibadah puasa selama ini apakah sudah membentuk pribadi yang bertakwa atau belum.
Ketua MUI menceritakan di bulan Ramadan itu Allah SWT menurunkan Alquran. “Di bulan ini juga sebenarnya semua kitab yang terdahulu mulai suhuf Ibrahim, suhuf Musa, Taurat, Zabur dan Injil turun pada bulan Ramadan. Itulah betapa mulianya Ramadan ini.”
Mengenai buka puasa bersama itu, Ketua MUI menyebutkan pelaksanaannya untuk mensolidkan hubungan antara sesama pengurus dan anggota MUI dengan masyarakat serta Pemko Pematangsiantar. “Tujuannya agar semakin kuat dan mengedepankan tingkat toleransi di Pematangsiantar.”
“Kita tidak boleh pecah, kita tidak boleh bercerai-berai, kita selalu menjunjung tinggi keragaman di Pematangsiantar yang kita cintai ini,” tegas Ketua MUI.
Pembacaan ayat suci Alquran mengawali buka puasa bersama dan berlanjut penyerahan Surat Keputusan (SK) Penggantian Antar Waktu (PAW) Ketua dan Sekretaris MUI di tiga kecamatan.
Sejumlah Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) turut menghadiri buka puasa bersama itu seperti Kapolres AKBP Yogen Heroes Baruno, Kakan Kemenag M. Hasbi, Dewan Pertimbangan MUI Rafii Nasir, Ketua Dekranasda Kusma Erizal Ginting, Al-Ustadz Syakban Siregar, M. Nuh Nasution, Natsir Armaya Siregar, Sulaiman Sinaga, perwakilan KPw BI Azhar Syah dan lainnya.(a28).