BINJAI (Waspada.id) : Wali Kota Binjai secara resmi membuka rangkaian kegiatan Semarak Hari Santri Nasional Kota Binjai Tahun 2025 di Lapangan Merdeka Binjai, Selasa (14/10). Semarak Hari Santri Nasional Kota Binjai ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Silaturahmi Pesantren Sumatera Utara Kota Binjai dengan Pemerintah Kota Binjai dan Kementerian Agama Wilayah Kota Binjai.
Semarak Hari Santri Kota Binjai ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai 14 hingga 16 Oktober 2025, dengan diikuti oleh 16 pondok pesantren se-Kota Binjai. Beragam kegiatan dan perlombaan digelar dalam bidang keagamaan, seni, dan olahraga, sebagai ajang menumbuhkan semangat kebersamaan dan kreativitas para santri.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Binjai menyampaikan rasa dukungan penuh terhadap terselenggaranya kegiatan Semarak Hari Santri Nasional 2025 di Kota Binjai.
Amir menegaskan, kegiatan yang mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia” ini memiliki makna mendalam, yakni bahwa santri memegang peranan penting dalam menjaga dan mengisi kemerdekaan yang diperjuangkan dengan pengorbanan besar, serta dituntut untuk menatap masa depan dengan bekal intelektual, spiritual, dan kepedulian sosial yang kuat.
Lebih lanjut, Wali Kota Binjai mengingatkan agar para santri mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Santri harus mampu menavigasi perkembangan teknologi informasi, diplomasi global, dan dinamika sosial budaya yang terus berubah, tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin,” tambahnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Badan Silaturahmi Pesantren Sumut Yulizar Pariagutan Lubis, Kepala Kantor Kemenag Kota Binjai Mustapid, Perwakilan Ketua Pengadilan Agama Kota Binjai, Perwakilan Kepala BNN Kota Binjai, Ketua Baznas Kota Binjai Ansyarullah, Ketua Serikat Islam Rully Novar, Ketua Pemuda Muslim Indonesia Zulkhairi Batu Bara, Ketua PD Muhammadiyah Kota Binjai Juriadi, Perwakilan Ketua PCNU Kota Binjai, serta pimpinan Bank Syariah, OPD, para ustaz dan ustazah, pimpinan pondok pesantren, tokoh ulama, dan dewan hakim/juri.
Seluruh kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar-santri dan lembaga pendidikan Islam, tetapi juga momentum untuk memperkuat peran santri dalam membangun karakter bangsa yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.(id25)