BINJAI (Waspada.id): Kebersihan menjadi perhatian utama Pemerintah Kota Binjai. Senin (06/10), Wali Kota Binjai Drs. H. Amir Hamzah menegaskan komitmen itu dengan menerima bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Sumut berupa 125 tong sampah.
Menurut Amir Hamzah, bantuan ini bukan sekadar program rutin, melainkan langkah nyata untuk menciptakan lingkungan yang bersih, rapi, dan nyaman bagi warga.
“Dana CSR ini kita peruntukkan untuk pengadaan tong sampah agar Kota Binjai bisa semakin bersih dan tertata rapi,” ungkap Wali Kota Binjai di Taman Remaja.
Wali Kota menjelaskan, 125 unit tong sampah tersebut akan ditempatkan di berbagai titik strategis seperti taman kota, pusat keramaian, dan jalur utama. Upaya ini dilakukan agar pengelolaan sampah menjadi lebih efektif dan masyarakat terdorong untuk membuang sampah pada tempatnya.
Ia juga menyoroti bahwa volume sampah di Binjai mencapai hampir 130 ton per hari, sehingga manajemen pengelolaan sampah memerlukan kerja keras semua pihak.
Amir Hamzah menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah, pengusaha, dan masyarakat harus bergandeng tangan menjaga kebersihan kota ini,” tegasnya.
Untuk memperkuat gerakan kebersihan ini, Pemko Binjai juga membentuk Satgas Kebersihan di beberapa lokasi seperti Lapangan Merdeka, Taman Balita, dan Taman Remaja. Satgas ini bertugas memastikan area publik tetap bersih, sekaligus menjadi garda depan dalam edukasi masyarakat.
Yang menarik, program ini turut melibatkan anak-anak muda dan komunitas mural lokal. Mereka diajak menuangkan kreativitas melalui lukisan dinding pada tong sampah agar tampil lebih menarik dan berwarna.
“Ide ini datang dari Pak Wakil Wali Kota, Hasanul Jihadi. Beliau ingin melibatkan anak muda agar punya rasa memiliki terhadap kotanya,” ujar Amir Hamzah.
Wakil Wali Kota Binjai, Hasanul Jihadi S.Sos., SH., M.Kn., menuturkan bahwa ide mural ini berawal dari keinginan untuk mengubah cara pandang terhadap sampah dan keindahan kota.
“Selama ini para pemural menyalurkan ekspresi di dinding kota, kadang dianggap vandalisme. Sekarang, kita bantu pemerintah agar mereka menyalurkan kreativitasnya di tong sampah,” jelasnya.
Menurutnya, konsep ini membuat warga justru tertarik untuk berfoto di sekitar tong sampah karena tampilannya unik dan artistik. Dengan begitu, edukasi kebersihan bisa tersampaikan dengan cara yang lebih menyenangkan.
Hasanul Jihadi juga menekankan bahwa seluruh bahan pembuatan tong sampah adalah hasil karya anak muda Binjai. Tong-tong tersebut dibuat dari kayu produksi lokal, dihias dengan mural oleh seniman muda, dan seluruh pendanaannya berasal dari CSR Bank Sumut Cabang Binjai.
“Ini benar-benar karya anak Binjai untuk Kota Binjai. Dari kayu, pelukis, sampai dananya, semuanya lokal,” ujarnya bangga.
Ia menambahkan, inovasi tong sampah kayu ini juga dilapisi plastik bagian dalam agar lebih tahan lama dan mudah dirawat.
Selain menerima bantuan CSR, Wali Kota Binjai juga mengajak para pengusaha untuk ikut berkontribusi menjaga kebersihan kota. Ia menilai, banyak restoran dan usaha berskala nasional di Binjai yang bisa turut serta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.
“Kita dorong para pengusaha untuk patuh membayar pajak dan peduli pada kebersihan. Kalau kota kita bersih dan indah, otomatis wisatawan datang, ekonomi bergerak, dan pajak pun meningkat,” ucapnya.
Amir Hamzah menegaskan, pemerintah akan terus membuka ruang kolaborasi bagi semua pihak, termasuk pelaku UMKM dan komunitas anak muda. Menurutnya, partisipasi aktif warga menjadi kunci agar Binjai bisa menjadi kota yang maju dan berdaya saing.
Pemerintah Kota Binjai juga menyiapkan langkah tegas bagi masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan. Ke depan, Pemko akan menerapkan sistem pengawasan berbasis komunitas dan memberi peringatan atau sanksi ringan bagi pelanggar.
“Kita ingin masyarakat sadar, bukan takut. Dengan kesadaran, kota ini bisa lebih indah dan nyaman untuk semua,” tutur Wali Kota.(id91)
