PEMATANGSIANTAR (Waspada): Wali Kota Susanti Dewayani menyatakan siap memperjuangkan kesejahteraan para perawat di Pematangsiantar, karena sebagai tenaga medis sangat merasakan peranan para perawat di dalam menjalankan tugas untuk pelayanan kepada pasien.
Pernyataan Wali Kota itu saat menghadiri pelantikan Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) periode 2024-2029 di ruang data Satdako Pematangsiantar, Jl. Merdeka, Sabtu (20/7).
Menurut Wali Kota, berada di tengah-tengah perawat merasa ada di keluarga sendiri dan mengucapkan selamat atas pelantikan DPD PPNI itu.
“Semoga kerja sama PPNI dan Pemko Pematangsiantar bisa kita tingkatkan, hingga PPNI memiliki kontribusi dalam pembangunan di Pematangsiantar. Terima kasih kepada DPD PPNI periode sebelumnya yang telah berkolaborasi dengan Pemko dan Pematangsiantar bisa menurunkan stunting,” sebut Wali Kota.
Wali Kota menambahkan di 2022 angka stunting Pematangsiantar sekitar 14 persen dan di 2023 Pemko bersama pemangku kepentingan bekerja keras, hingga di 2024 angkanya turun menjadi 7,7 persen.
“Dengan angka itu kita peringkat ketiga seluruh Sumut dan peringkat 12 seluruh Indonesia. Kita juga menerima penghargaan dari pemerintah pusat dan ini berkat kerja sama dengan insan-insan kesehatan,” lanjut Wali Kota.
Menurut wali Kota, Pematangsiantar merupakan kota yang strategis menghubungkan pantai barat dan pantai timur, hingga menjadi perlintasan.
“Rumah-rumah sakit yang ada di Pematangsiantar sesuai informasi dari BPJS Kesehatan klaim pasien terbanyak dari luar kota seperti Kab. Simalungun, Toba, Samosir dan Humbang Hasundutan (Humbahas). Hal itu menunjukkan Pematangsiantar terpercaya memberikan layanan kesehatan. Untuk itu, harus meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit,” tegas Wali Kota.
Mengenang saat menjadi Direktur RSUD dr. Djasamen Saragih beberapa waktu lalu, Wali Kota bersama Kadis Kesehatan Ronald Saragih yang menjabat saat itu bercita-cita agar Pematangsiantar menjadi destinasi kesehatan.
“Cita-cita saya dan dr. Ronald sepertinya mulai terwujud sebagai destinasi kesehatan. Perlu kolaborasi dan kerja sama untuk mewujudkannya,” minta Wali Kota.
Sekitar sebulan lalu, lanjut Wali Kota, ada delapan konsulat dari negara sahabat mengunjungi Pematangsiantar dan kondisi Pematangsiantar dengan akses semakin mudah, karena sudah ada jalan tol serta dari beberapa konsulat itu ada yang tertarik berinvestasi di Pematangsiantar yakni menjadikan RSUD dr. Djasamen Saragih sebagai rujukan layanan jantung dan stroke pertama di Sumut di luar Kota Medan.
Kepada pengurus PPNI, Wali Kota mengharapkan untuk membantu anggotanya mengurus dokumen administrasi untuk menunjang pekerjaannya.
“Semoga ke depannya kita bisa mengundang seluruh anggota PPNI Pematangsiantar agar merasa memiliki dan menjadi bagian dari PPNI. Pemko siap mendukung program PPNI,” tegas Wali Kota serya mengingatkan jangan ada perawat dirumahkan, karena masalah administrasi.
Terkait kesejahteraan para perawat, Wali Kota menyatakan Pemko akan duduk bersama dengan insan terkait untuk menyamakan persepsi.
“Saya bisa merasakan hubungan dokter dengan perawat, hubungan harmonis antara perawat dan dokter akan berpengaruh terhadap kesembuhan pasien. Selama ini hubungan saya dengan perawat luar biasa. Saya siap perjuangkan perawat, kita bersama-sama menyejahterakan perawat Pematangsiantar,” sebut dokter spesialis anak itu.
Sebelumnya, Ketua DPD PPNI yang baru kena lantik Hotda Kariani Purba mengaku bangga Wali Kota berkenan menghadiri pelantikan itu, apalagi beberapa waktu lalu Wali Kota menerima kehadiran mereka untuk bersilaturahmi.
Hotda mengajak pengurus PPNI agar membesarkan PPNI dan mendukung program Pemko.
Turut memberikan sambutan Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Pengkaderan Aswin Saputra mewakili Ketua DPW PPNI Provsu Mansyur Al Hazkiani dan Direktur RS Murni Teguh Ronald Saragih. Penyerahan cendra mata kepada Wali Kota mengisi pelantikan itu. Pengurus DPD PPNI itu terdiri Ketua Hotda Kariani Purba, Sekretaris Yuliani dan Bendahara Donna serta lainnya.
Tampak hadir Staf Ahli Bidang Pembangunan Happy Oikumenis Daely, Sekretaris Dinas Kesehatan Anna Rosita Saragih dan lainnya.(a28)
