DELISERDANG (Waspada): Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pahala Nugraha Mansury berharap pabrik gula Kwala Madu PT Perkebunan II (PTPN II), mampu menuju swasembada gula, dengan 1,1 juta ton per tahun dengan rasio 3,3 ton per hektar. Sehingga ikut berperan dalam upaya menstabilkan harga gula pasir di pasaran.
Hal itu diungkapkan Direktur PTPN II pada siaran pers yang diterima Wartawan, Minggu (13/2) sore, melalui Kasubag Humas PTPN II, Rahmat Kurniawan di Tanjungmorawa. Disebutkan, harapan itu disampaikan Wamen BUMN, Pahala Nugraha Mansury, saat melakukan kunjungan ke pabrik gula Kwala Madu, Jumat (4/2) siang, di Kabupaten Langkat.
Pada kunjungan itu, Pahala Nugraha Mansury melihat proses penggilingan tebu dan melalukan pelemparan tebu manten sebagai simbol dimulainya penggilingan tebu pertama Tahun 2022.
Menurut Wamen BUMN, Presiden Joko Widodo sangat prihatin terhadap kondisi perusahaan perkebunan. Karena itu, perbaikan kinerja, peningkatan kapasitas dan kapabilitas menjadi hal yang harus dilakukan secara serius dari semua elemen yang ada di perusahaan perkebunan, khususnya PTPN II sehingga PTPN bisa menjadi yang terbaik.
Wamen BUMN memuji sikap Direktur Utama Holding, Mohammad Abdul Ghani yang begitu serius memikirkan jajaran PTPN grup yang dipimpinnya. Karena itu, dia meminta agar jajaran PTPN harus menyikapi secara positif apa yang sudah diperjuangkan.

Sebelumnya, Direktur PTPN II, Irwan Peranginangin, mengatakan Tahun 2021, gula pasir produksi PTPN II sudah masuk ke beberapa pasar retail modern di Medan. Sekira 8.000 hektar lebih kebun tebu yang akan dipanen, dengan target panen 70 ton per hektar, serta rendemen 7 persen. Diharapkan, musim giling tebu Tahun 2022 ini, pihaknya berusaha meningkatkan produksi gula pasir sebesar 39 ribu ton.
Dengan itu, Irwan optimis Tahun 2022 akan mampu meningkatkan nilai laba bersih persero diatas pendapatan tahun sebelumnya. Apalagi tahun ini kerjasama pemanfaatan asset dengan dimulainya pembangunan kota Deli Megapolitan akan mencatatkan tambahan pendapatan sekitar Rp750 Miliar.
Turut hadir saat peninjauan, asisten Deputi Kementrian BUMN, Rachman Ferry Isfianto, Dirut Holding PTPN Mohammad Abdul Ghani, Direktur Produksi dan Pengembangan Mahmudi, Direktur SDM Holding Seger Budiarjo, Direktur Pelaksana Holding Ahmad Haslan Saragih.
Selanjutnya, Komisaris PTPN II Amri Siregar, Board of Management (BoM) PTPN II, SEVP (Senior Executicve Vice President) Operation RM Mulianta Sitepu, SEVP Business Support Syahriadi Siregar, SEVP Manajemen Aset Pulung Rinandoro. (a16).