KesehatanSumut

Warga Pesisir Terserang DBD, Fogging Masih Setengah Hati

Warga Pesisir Terserang DBD, Fogging Masih Setengah Hati
SEBAGIAN pemukiman nelayan ini masih rumah panggung yang kerab tergenang air. Waspada/Asrirrais
Kecil Besar
14px

BESITANG (Waspada): Dua orang lagi warga Lingk IX, Kel. Bukit Kubu, Kec. Besitang, masuk Rumah Sakit Pertamina P. Brandan, karena terindikasi mengidap penyakit DBD (demam berdarah dengue).

Pasien atas nama, Habib Alkahfi, 4, sedang menjalani perawatan intensif di RS Pertamina. Menurut kakek korban, Arman MS, kepada Waspada, Selasa (2/7), cucunya sudah dua malam dirawat akibat mengalami panas tinggi diduga terserang DBD.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Warga yang sama, M. Ali, yang juga anak di bawah umur juga mengalami deman panas tinggi yang mirip dengan gejala DBD. Anak dari seorang nelayan tradisional ini juga sedang menjalani perawatan medis di RS yang sama.

Arman MS mengaku resah, karena beberapa waktu belakangan ini ada beberapa warga di lingkungan tempat tinggalnya yang terserang penyakit berbahaya ini.

Menurut dia, serangan penyakit yang memicu kenaikan tempratur suhu tubuh ini tentu tidak boleh dianggap sepele, karena itu ia meminta masalah ini menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan Langkat.

Ia mengaku, beberapa hari lalu petugas medis dari Puskesmas ada turun ke lingkungannya melakukan fogging, namun ia menyesalkan, fogging tidak dilakukan secara menyeluruh di pemukiman, ditandai hanya beberapa rumah warga saja yang dilakukan penyemprotan.

Komentara senada juga disampaikan Sugito, warga yang sama. Menurut pria yang bekerja sebagai penarik betor itu, untuk membasmi perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti ini harusnya dilakukan fogging secara merata.

Ia melihat, tindakan fogging yang dilakukan pihak Puskesmas terkesan setengah hati alias hanya jangan tidak saja. “Kalau benar-benar serius ingin memberantas, harus fogging dilakukan secara meluas,” ujarnya.

Pantauan Waspada, sebagian rumah warga di daerah pemukiman nelayan ini adalah rumah panggung yang sering tergenang air. Di sisi samping salah satu rumah tampak tergenang air hujan, karena tidak ada parit pembuangan.

Genangan air hujan ini tentu berpotensi menjadi tempat berkembang nyamuk aedes aegypti. Kesadaran warga untuk menjaga sanitasi lingkungan tampakanya masih relatif rendah.(a10)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE